"Itu impornya tetap berjalan, yang agak kurang di kita malah ekspornya yang agak lambat. Memang akibatnya neraca perdagangannya belum membaik-membaik juga," katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (6/11/2018).
Walau begitu, Darmin mengatakan indikator perekonomian lainnya sudah lebih baik, termasuk pertumbuhan ekonomi. Hanya saja, kata Darmin, nilai ekspor memang belum bisa mengikuti laju positif dari pertumbuhan ekonomi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, di satu sisi Darmin menilai buruknya neraca perdagangan Indonesia tidak lepas dari pengaruh kondisi global.
"Itu konsekuensi dari ekonomi tumbuh dalam situasi global yang begini, kita belum bisa mendorong ekspornya secepat yang kita harapkan," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan bahwa realisasi pertumbuhan ekonomi nasional tertahan adanya defisit neraca perdagangan.
"Defisit neraca perdagangan menjadi kendala meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita, karena defisit menjadi faktor pengurang," kata dia di kantor BPS pusat.
Ia mengatakan, sebenarnya ekspor RI tercatat mengalami pertumbuhan cukup menggembirakan. Sayangnya, pertumbuhan ekspor tersebut belum bisa mengimbangi naiknya impor RI di kuartal III ini.
Tonton juga 'Jokowi Singgung Neraca Dagang RI Defisit di TEI 2018':
(fdl/fdl)