Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia Pertama Digelar di Bali

Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia Pertama Digelar di Bali

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Rabu, 07 Nov 2018 07:59 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir/detikFinance
Nusa Dua - Konferensi ekonomi kreatif dunia yang pertama digelar di Bali. Acara bertajuk World Conference on Creative Economy (WCCE) yang diselenggarakan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia itu akan berlangsung tiga hari, dari tanggal 6-8 November 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).

Sebanyak 20 tokoh ternama di bidang industri kreatif dunia, perwakilan pemerintah, dan organisasi internasional menjadi pembicara dalam acara ini. Sejumlah nama seperti Pemenang Sutradara Terbaik Emmy Awards, Lisa Russell, CEO Elevation Barn, Will Travis, CEO and Founder of Bolanle Austen-Peter Production, Bolanle Austen-Peter, President of China Film Group Corporation, Le Kexi hingga CEO and Co-Founder Moonton (Mobile Legends), Justin Yuan akan hadir dalam konferensi ini.

Selain itu, dari dalam negeri akan hadir Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, Co-founder dan CEO of Net Mediatama Television, Wishnutama Kusubandio, dan banyak lagi. Acara ini rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, namun berhalangan hadir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acara ini mengusung tema Inclusively Creative dengan mengangkat lima isu utama, yakni kohesi sosial, regulasi, pemasaran, ekosistem, dan pembiayaan industri kreatif. Nantinya, akan dirumuskan Deklarasi Bali yang bakal diusulkan ke Sidang Umum PBB di tahun depan.

"Kenapa tema Inclusively Creative? Kami ingin ada common understanding (pemahaman bersama) dan common ground (landasan bersama) untuk mengembangkan ekonomi secara global. Karena itu kunci utama pengembangan ekonomi kreatif adalah kolaborasi," kata Kepala Bekraf, Triawan Munaf.


Selain konferensi, acara ini juga menghadirkan Creativillage yang merupakan pameran booth berupa kapsul-kapsul interaktif, yang terdiri para peserta lokal dan internasional. Para pelaku kreatif maupun masyarakat bebas mengunjungi side event ini.

Beberapa kapsul industri kreatif dunia yang hadir di Creativillage itu di antaranya Disney, Tick Tock, Potato Head, Tenun Sikka, London Book Fair, KOCCA, dan lainnya. Ditampilkan pula berbagai program unggulan Bekraf yang dilaksanakan sebagai upaya penguatan ekosistem ekonomi kreatif nasional.

Di acara tersebut juga disediakan coffee lounge yang menyuguhkan kopi Nusantara yang bisa dinikmati secara gratis. Ada pula bermacam-macam creative sessions dengan berupa workshop maupun talkshow yang juga bisa diikuti dengan gratis.


Sebagai informasi, ekonomi kreatif memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional karena mampu menyumbang Pendapatan Dometik Bruto (PDB) hingga Rp 922 triliun pada 2016. Kontribusi ekonomi kreatif Indonesia ke PDB bahkan yang terbesar ketiga di dunia dengan 7%, di bawah Amerika Serikat (11%) dan Korea Selatan (9%).

Bekraf mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi & video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio.

Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia Pertama Digelar di BaliFoto: Eduardo Simorangkir/detikFinance
(eds/ang)

Hide Ads