Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Fadjar Sumping Tjaturrasa menyatakan pentingnya panen jagung bagi petani hari ini. Pemerintah perlu berada di samping petani dan peternak untuk memastikan ketersediaan jagung lokal mencukupi.
"Adanya keluhan kurangnya stok jagung bagi pakan ternak terjawab dengan masih tersedianya jagung di Mojokerto dan daerah lainnya di Jawa Timur," ujar Fadjar dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat mendampingi petani melakukan panen di areal seluas 52 hektare di Dusun Lengkong, hari ini (10/11), Fadjar menambahkan Kementan akan berkomitmen memfasilitasi penyerapan jagung produksi petani.
Fadjar juga menyebut Kementan akan memenuhi kebutuhan pakan ternak, baik untuk kebutuhan industri pakan ternak maupun peternak mandiri. Ia pun memberi apresiasi dan meminta petani untuk terus berproduksi mengingat kebutuhan jagung terus meningkat.
"Kementan akan terus upayakan agar petani jagung dapat menikmati harga yang layak," ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian Mojokerto Soelistyowati Dinas memberikan apresiasi bagi petani yang mampu mempertahankan lahannya. Apresiasi diberikan dalam bentuk bantuan irigasi tersier, pompa air, hand tractor, dan combine harvester.
Kabupaten Mojokerto juga telah memiliki peraturan daerah Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) untuk menjamin petani terus bertani dan lahan pertanian tidak menyusut.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Mulyo, Moh Duhri mengatakan saat ini petani bahagia karena harga jagung bagus. Meskipun jagung mereka dibeli oleh para bakul jagung, harga saat ini berkisar antara Rp 3.700 hingga Rp 3.800 per kg kering panen dengan produksi 7,5 ton per hektare.
Duhri bersama 62 orang anggotanya pun berharap harga jagung tidak jatuh lagi hingga Rp 2.900 seperti 3 bulan lalu. Kelompok tani ini juga sangat berharap pemerintah dapat membantu menjaga kestabilan harga agar tidak terlalu rendah.
Selain itu, mereka juga berharap Kementan dapat membantu mencarikan solusi air bagi sawah mereka. Sebab, kebutuhan pompa air dan sumur sangat penting saat ini. Petani Lengkong juga berharap anak muda di desanya bisa melanjutkan menggarap pertaniannya.
"Bila harga dapat dijamin bagus dan memberi untung, anak muda di desa ini nggak akan lari bekerja di pabrik," ujar Duhri.
Ia melanjutkan petani juga akan terus menanam jagung untuk menyuplai bahan baku pakan ternak dan terbuka dengan teknologi baru yang dipersiapkan pemerintah.
Dalam empat tahun terakhir, program terobosan yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian mampu meningkatkan produksi jagung secara signifikan. Hal ini terlihat dari produksi jagung yang terus meningkat selama periode 2014-2017.
Pada tahun 2014, produksi jagung di Indonesia sebesar 19,0 juta ton dan meningkat pada 2015 menjadi 19,6 juta ton. Pada 2016, produksi jagung kembali meningkat menjadi 23,6 juta ton. Demikian juga di 2017 yang mencapai 28,9 juta ton. Pada tahun ini pun produksi jagung diharapkan bisa mencapai target sebesar 30 juta ton. (mul/ega)