"Selain meningkatkan produksi pangan, kinerja program pertanian selama kepemimpinan Mentan Amran Sulaiman juga sangat luar biasa capaiannya, yang tercermin dari berbagai data makro pertanian, seperti besarnya PDB pertanian, penurunan kemiskinan di desa, pengendalian inflasi, ekspor maupun investasi selama empat tahun terakhir," ungkap Pengamat Politik Pertanian Universitas Trilogi, Muhamad Karim dalam keterangan tertulis, Rabu (14/11/2018).
Data BPS menyebutkan PDB pertanian 2017 sebesar Rp 1.344 triliun naik Rp 350 triliun dibandingkan 2013 sebesar Rp 995 triliun. Kemiskinan penduduk di desa Maret 2018 sebesar 15,81 juta jiwa, turun 10,88% dibandingkan Maret 2013 sebesar 17,74 juta jiwa dan mampu mengendalikan inflasi bahan makanan 2017 sebesar 1,26% turun 88,9% dibandingkan 2013 sebesar 11,35%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kemajuan investasi, data BKPM menunjukkan investasi di sektor pertanian 2017 sebesar Rp 45,9 triliun naik rerata 14 persen per tahun dibandingkan 2013 sebesar Rp 29,3 triliun.
Selain itu, indeks ketahanan pangan Indonesia di tahun 2018 mengalami lompatan. Berdasarkan Global Food Security Index (GFSI) 2018, peringkat ketahanan pangan Indonesia membaik yakni dari 72 di tahun 2014 menjadi 65 di tahun 2018 dari 113 negara.
"Indeks ketahanan pangan ini meliputi keterjangkauan, ketersediaan, kualitas dan keamanan serta ketahanan dan sumber daya alam," sebutnya.
Sementara itu kondisi stok beras yang terjaga berkorelasi dengan tingkat inflasi yang cukup terkendali. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan inflasi Oktober sebesar 0,28 persen.
Menurut Staf Khusus Presiden Jokowi, Ahmad Erani Yustika, inflasi masih cukup terkendali karena harga bahan makanan tergolong stabil, termasuk beras sebagai komoditas penyumbang inflasi terbesar.
"Kelompok bahan makanan hanya mengalami inflasi sebesar 0,15%. Jadi, harga amat stabil," kata Erani, awal bulan November ini.
Secara keseluruhan, selama empat tahun terakhir, harga pangan juga dianggap terkendali. Bahan makanan di tahun 2017 mengalami penurunan yang signifikan sejak 2013. Pada 2013, tingkat inflasi bahan makanan sebesar 11,35%, kemudian turun menjadi 1,26% di 2017. Di tahun 2017 inflasi bahan makanan juga di bawah inflasi umum yang masih sebesar 3,61%.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, bersama Perum Bulog, dan Satgas Pangan Polri melakukan operasi pasar ke Pasar Induk Beras Cipinang. Setelah dicek Amran memastikan stok beras bulan November 2018 aman.
Per 12 November kemarin, stok beras di PIBC tercatat mencapai lebih dari 51 ribu ton atau lebih besar dibandingkan stok bulan November tahun lalu yang berada di kisaran 40 - 45 ribu ton.
"Kita mengecek pangan di lapangan mulai jam 5 subuh tadi. Alhamdulillah semua posisi stabil. Tidak ada alasan (harga naik). Maaf jangan lagi dibawa ke ranah politik," ujar Amran saat itu.
Ketersediaan stok beras juga disampaikan oleh Direktur Utama PT Food Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi. Meski terjadi pergerakan harga untuk beras jenis medium, namun hal itu sudah diantisipasi dengan operasi pasar yang dilakukan Bulog.
"Dalam kondisi saat ini sebenarnya memang produksi dari pertanian kita dalam hal ini beras sebenarnya cukup. Kalau di Jakarta saya harus sampaikan cukup, pasokan masih normal," sebut Arief.
Tonton juga 'Mentan: Kalau Mau Jadi Konglomerat, Jadilah Petani':
(ega/hns)