Kementan Minta Industri Serap Mangga Gedong Gincu Cirebon

Kementan Minta Industri Serap Mangga Gedong Gincu Cirebon

Akfa Nasrulhaq - detikFinance
Rabu, 14 Nov 2018 19:00 WIB
Ilustrasi/Foto: iStock
Cirebon - Sebagai ikon Kota Cirebon, Mangga gedong gincu merupakan salah satu jenis buah unggulan daerah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan menjadi sumber pendapatan utama bagi masyarakat sekitar wilayah sentra produksi. Sentra utama tersebar di beberapa kecamatan di Cirebon seperti Sedong, Greged, Beber, Lemah Abang, Astanajapura, Sumber dan Dukupuntang.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, jumlah tanaman mangga yang dihasilkan pada 2017 sekitar 727 ribu pohon sedangkan produksi mangga pada tahun 2017 sebesar 384,17 ton.

Untuk menghindari resiko kehilangan hasil akibat rusak atau terlalu matang (busuk), yang dapat merugikan petani, kini banyak perusahaan olahan yang menggunakan mangga gedong gincu sebagai bahan baku utamanya. Beberapa produk yang dihasilkan seperti roll cake mangga, strudel mangga, olahan puree dan lain sebaginya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Cirebon sendiri terdapat satu perusahaan kue yang setiap harinya memesan mangga sebanyak 1 kuintal yang dibeli dari petani di desa Sedong Sindang dan sekitarnya. Dari bahan baku utama ini mampu menghasilkan 50 box roll cake mangga, 50 box strudel mangga dan lapis legit.


Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Ali Efendi, mendukung kehadiran perusahaan pengolahan berbahan baku mangga tersebut. Dirinya juga mengundang pelaku usaha lain melakukan hal serupa.

"Saya mengundang pelaku usaha lain untuk mendirikan perusahaan olahan berbahan baku mangga guna lebih menjamin pemasaran produk mangga gedong gincu di Kabupaten Cirebon dan sekitarnya," jelas Ali, dalam keterangan tertulis, Rabu (14/11/2018).

Sementara itu, Direktur Buah dan Florikultura Sarwo Edhy, menyambut baik tumbuhnya perusahaan olahan yang menggunakan mangga sebagai bahan baku utamanya. Hal itu dapat menambah alternatif pasar dan menampung hasil panen yang tidak laku dijual karena rusak atau busuk.

"Saya menyambut baik tumbuhnya perusahaan olahan yang menggunakan mangga sebagai bahan baku utamanya sehingga dapat menambah alternatif pasar dan menampung hasil panen yang tidak laku dijual karena rusak atau busuk," tutup Sarwo.


Sebagai informasi, mangga gedong gincu memiliki ciri yang khas berbentuk bulat. Kulit buah berwarna coklat hingga orange saat matang. Daging buah saat matang kuning kemerahan dengan bobot rata-rata 200-250 gr per buah. Musim panen raya antara Oktober hingga Desember. Musim panen sedang antara Juli hingga September, sedangkan panen di luar musim antara bulan April hingga Juni.

Pasar mangga gedong gincu sendiri sudah berhasil masuk ke berbagai segmen pasar baik pasar induk seperti pasar induk Cibitung, Muara Angke, Caringin, Kramat Jati, perdagangan antar pulau di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, pasar modern seperti Carrefour dan Aeon. Bahkan, mangga gedong gincu telah di ekspor ke beberapa negara seperti Kuwait, Arab Saudi, Singapura, Malaysia dan lain sebagainya. (idr/ara)

Hide Ads