Neraca Dagang RI Tekor Gara-gara Impor Migas

Neraca Dagang RI Tekor Gara-gara Impor Migas

Hendra Kusuma - detikFinance
Kamis, 15 Nov 2018 12:27 WIB
Ilustrasi kapal tanker. Foto: Dok. Pertamina
Jakarta - Neraca dagang RI Januari hingga Oktober tercatat defisit US$ 5,51 miliar. Setelah surplus di September, neraca dagang RI kembali defisit US$ 1,82 miliar.

Menurut Kepala BPS Suhariyanto, tekornya neraca perdagangan RI itu gara-gara impor migas yang naik tinggi.

"Kumulatifnya defisit kita lumayan dalam, sebesar US$ 5,51 miliar dolar. Penyebabnya migas, non migasnya masih surplus," katanya saat jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, impor migas ini naik 20,6% dibandingkan September dan 23,66% secara tahunan (year on year/yoy).


"Apa yang membuat impor migas naik? Nilai minyak mentah naik 23%, hasil minyaknya 30%, gasnya 18%," katanya.

Di sisi lain, kata dia, impor migasnya alami kenaikan 19,42%, jadi itu yang membuat impor kita secara total naik dibandingkan Oktober 2017 naik 23,66%," tambahnya.

Namun impor Indonesia tercatat surplus juga ke beberapa negara, meski ada yang masih defisit juga.

"Dengan negara mana saja kita surplus? Dengan India masih surplus, Amerika Serikat (AS) masih surplus, Belanda juga masih. Sebaliknya, kita alami defisit terdalam dengan Tiongkok (China), Thailand, dan Australia," ungkapnya.




Tonton juga 'Jokowi Singgung Neraca Dagang RI Defisit di TEI 2018':

[Gambas:Video 20detik]

(ang/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads