"Nilai rupiah kita November kuat 2,18% mtm, tapi sepanjang tahun depresiasi 10,1%. Ini setara dengan negara lain terhadap dolar AS penguatan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2018).
Sri Mulyani meyakini nilai tukar rupiah masih berpeluang menguat. Pelemahan rupiah sepanjang tahun ini masih sama seperti China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: BI: Rupiah Melemah 8,25% dari Awal Tahun |
Besaran inflasi juga masih terjaga di level 2,22% sepanjang tahun ini (ytd), atau year on year (yoy) diperkirakan sebesar 3,3%.
"Inflasi masih stabil ytd 2,22%, YoY sekarang 3,16%. Kita perkirakan inflasi masih berada di bawah APBN yaitu 3,5% yaitu diperkirakan 3,3%," tutur Sri Mulyani. (ara/fdl)