Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan catatan khusus terhadap tingginya impor migas. Sri Mulyani meminta Pertamina dan Menteri ESDM Ignasius Jonan melakukan monitoring.
"Kita masih meminta agar Pertamina atau Menteri ESDM melakukan monitoring lebih lanjut," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Neraca Dagang RI Tekor Gara-gara Impor Migas |
Di sisi lain, devisa juga naik karena harga minyak mentah yang naik. Terlebih lagi, dolar Amerika Serikat (AS) juga masih menguat terhadap rupiah.
"Sementara dari devisa impor naik tinggi karena harga minyak dan kurs dalam dolar AS," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menambahkan, perluasan penggunaan B20 juga belum banyak berdampak.
"Kita melihat pelaksanaan B20 dari 1 September belum menunjukkan signifikan," ujar Sri Mulyani.