KSO tersebut telah ditandatangani pada 9 November 2018. Nantinya, keseluruhan operasional Sriwijaya Air Group termasuk finansial akan berada di bawah pengelolaan dari KSO tersebut.
Berkaitan dengan itu, Direktur Utama PT Sriwijaya Air Chandra Lie mengatakan bahwa kepemilikan saham Sriwijaya Group tidak akan mengalami perubahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, KSO tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan citra merek (brand image) maskapai tersebut
"Ini baik untuk mengangkat brand image Sriwijaya Air Group untuk maju, modern dan berkelanjutan bersama Garuda Indonesia Group," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Ari Askhara mengatakan, kerja sama operasi dilakukan untuk membantu Sriwijaya Air memperbaiki kinerja operasi dan keuangannya.
"Kerja sama operasi ini ditujukan untuk membantu Sriwijaya Air Group memperbaiki kinerja operasi dan kinerja keuangan termasuk membantu Sriwijaya Air dalam memenuhi komitmen-komitmen atau kewajiban mereka terhadap pihak ketiga yang di antaranya ada pada lingkungan Garuda Indonesia Group" katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (14/11/2018).
Selain itu, Ari menerangkan, bagi Garuda Indonesia kerja sama joint operation ini dapat memberikan dampak yang positif lantaran Citilink Indonesia dapat memperluas segmen market, network, kapasitas, dan kapabilitasnya. Serta, mempercepat restrukturisasi penyelesaian kewajiban Sriwijaya Group pada salah satu anak perusahaan Garuda Indonesia.
"Langkah ini merupakan langkah strategis sehingga secara langsung membantu sinergi Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Group dalam mengelola pangsa pasar penumpang angkutan udara hingga 51%", jelas Ari.