Dikutip dari CNBC, 227 orang terluka. Enam orang di antaranya mengalami luka yang serius, dan satu polisi pun ikut mengalami luka parah karena bentrokan yang terjadi Dari keterangan Kementerian Dalam Negeri Prancis, total ada 283.000 orang demonstran yang berunjuk rasa.
Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa yang memblokade pintu masuk terowongan Mont-Blanc di Pegunungan Alpen. Mereka memukul mundur kerumunan massa di Paris dan Lyon pada Sabtu malam (17/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengunjuk rasa menilai keputusan Presiden Macron telah merugikan rakyat dan sama sekali tidak memihak rakyat. Padahal sudah banyak pajak yang membebani warga Prancis, "Terlalu banyak pajak di Prancis," seru Veronique Lestrade, seorang demonstran.
Hingga kini Presiden Macron telah menaikkan pajak bahan bakar dan tembakau. Dia juga menaikkan pajak solar sebagai langkah mendorong masyarakat untuk beralih ke mobil ramah lingkungan, namun justru membuat sebagian pemilihnya merasa tertekan, khususnya para pekerja yang bergantung pada mobil untuk melakukan pekerjaannya.
Dominique Jouvert, seorang pensiunan pegawai negeri sipil yang ikut berdemonstrasi pun mengaku ikut kecewa telah memilih Macron pada 2017. "Dia benar-benar mengolok-olok kami, yang pasti aku tidak akan memilihnya lagi," katanya.
Tonton juga 'Catat! Ini Daftar BBM yang Harganya Naik':
(zlf/zlf)