Karena itu, melalui Ingka Group sebuah perusahaan yang memiliki merek dagang dan mengoperasikan sejumlah gudang besar IKEA akan memangkas 5% tenaga kerja di seluruh dunia. Ini artinya ada sekitar 7.500 karyawan yang akan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Perusahaan nantinya akan mengalihkan konsep penjualan menjadi toko-toko kecil dan ke toko online.
"Kami mengakui saat ini bisnis ritel berubah sangat cepat, bahkan belum pernah kami alami sebelumnya," kata CEO Ingka Group Jesper Brodin dikutip dari CNN, Kamis (22/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemangkasan karyawan ini terjadi di bagian administrasi dan helper. IKEA menyebut sekitar 75 pekerjaan akan dihapus dari toko atau gudang yang ada di Amerika Serikat (AS).
Namun, ketika ada penghapusan jenis pekerjaan, IKEA juga berencana untuk membuka posisi pekerjaan baru. Reorganisasi itu diprediksi akan menciptakan 11.500 pekerjaan baru karena adanya perluasan format toko kecil dengan konsep baru di seluruh dunia.
Ingka saat ini memiliki 367 toko IKEA dan mempekerjakan 160.000 orang dari 208.000 tenaga kerja keseluruhan IKEA.
Baca juga: Bombardier PHK 5.000 Pegawai |
"Kami saat ini akan memaksimalkan dan meningkatkan kualitas gerai kami yang sudah ada. Kami terus memperbaharui bisnis dengan mempelajari sejarah, budaya dan nilai-nilai yang ada saat ini," kata Brodin.
Sekedar informasi, belum lama ini IKEA telah membuka toko pertamanya di India. Mereka berencana untuk menambah 25 unit lagi toko di sana.
Tonton juga 'Cara Bikin Produk Terlihat Lebih Menarik saat Jualan Online':
(kil/zlf)