Hasil Rapat di Kemenhub: Proyek di Tol Japek Digarap Bergiliran

Hasil Rapat di Kemenhub: Proyek di Tol Japek Digarap Bergiliran

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 22 Nov 2018 20:20 WIB
Macet tol Jakarta CikampekFoto: Agung Pambudhy
Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menggelar rapat membahas kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek di kantornya sore tadi. Hadir dalam rapat itu Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono, Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Desi Arryani, Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk I Gustri Ngurah Putra.

Dari informasi yang diterima detikFinance, rapat dimulai sekitar pukul 17.00 WIB. Kemudian, rapat berakhir sekitar pukul 19.00 WIB. Usai rapat Bambang Prihartono menjelaskan Menhub menugaskan dirinya mengatasi kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek (Japek). Seperti diketahui di kawasan tol Japek ada 3 proyek yang sedang berjalan yakni LRT Jabodebek, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan Tol Japek Elevated.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menhub meminta Bambang untuk menentukan titik-titik mana yang rawan macet.

"Tadi rapat ini adalah kesekian kali, ini berkali-kali, Pak Menteri mimpin langsung. Tadi kita sepakati menentukan titik krusial penyebab kemacetan di mana saja. Pertama adalah di Bekasi, di Kali Bekasi itu ada pekerjaan LRT. Kemudian di Cikunir, karena di Cikunir ada kegiatan yang masif elevated toll road, sama kegiatan Kereta Cepat Jakart-Bandung," ujar Bambang di Kementerian Perhubungan Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Selain itu, Menhub menugaskan Bambang mengatur jadwal pekerjaan proyek di titik kemacetan tersebut. Jadwal pekerjaan proyek itu akan ditentukan besok.

"Oleh karena itu Pak Menteri menugaskan saya, kalau bekerja bersama di situ menyebabkan crowded. Sekarang saya ditugaskan Pak Menteri, untuk menentukan, kami rapat besok kira-kira di Cikunir siapa yang duluan kerja, siapa yang gantian," jelas Bambang.

Sementara, bagi yang tidak mendapat giliran bekerja di titik macet tersebut, akan diarahkan untuk mengerjakan di titik lain, sehingga tidak ada proyek yang tertunda.

Bambang menambahkan jeda waktu giliran pekerjaan proyek ini bukan bulan, tapi hanya mingguan.

"Itu nggak bulan, itu kan cuma hitungannya mingguan. Itu giliran. Selama belum bekerja di sini, dia bekerja di titik lain. Sekali lagi tidak ada penundaan proyek, yang ada mengatur pekerjaan proyek di titik yang ada. Jangan bekerja satu titik dong," tutupnya. (hns/hns)

Hide Ads