Pengamat Energi Komaidi Notonegoro mengatakan pada dasarnya penurunan harga minyak yang terjadi hanya fenomena sementara. Bahkan, hal tersebut biasa terjadi di situasi saat ini.
Ia menjelaskan, keputusan untuk ikut menurunkan harga BBM tidak bisa dipengaruhi oleh fluktuatif sementara seperti itu. Sebab dibutuhkan perhitungan selama satu bulan untuk menentukan harga di satu periode.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa harga minyak dunia dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dunia. Saat ini, penurunan terjadi karena terjadi kekalahan partai pendukung Presiden Donald Trump.
"Harga ini dinamis, dipengaruhi oleh faktor non fundamental, kekalahan partainya, pendukung Trump di Amerika," sambung dia.
Sementara itu, harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) merosot lebih dari US$ 1 per barel sebelum akhirnya ditutup melemah US$ 0,78 menjadi US$ 53,85 per barel.
Mengutip Reuters, Sabtu (24/11/2018) survei dari Bank of America Merill Lynch's mencatat investor memangkas alokasi untuk saham energi mereka sebanyak 7% dari bulan sebelumnya. Begitu pun dengan manajemen investasi di Eropa yang justru menjual sahamnya.