Canda Jokowi: Kalau Dulu Nggak Ekspor Mungkin Nggak Jadi Presiden

Canda Jokowi: Kalau Dulu Nggak Ekspor Mungkin Nggak Jadi Presiden

Ray Jordan - detikFinance
Rabu, 28 Nov 2018 19:06 WIB
Foto: Jordan/detikcom
Solo - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam penutupan Rapimnas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Solo. Di depan para pengusaha Kadin, Jokowi bicara pentingnya UKM mengekspor produk hasil karya mereka.

Jokowi menjelaskan menurut lembaga riset di Inggris dan Kanada, UKM yang ekspor jauh lebih produktif dibanding yang tidak. UKM yang ekspor biasanya penghasilannya lebih tinggi, bisnisnya juga lebih inovatif, dan membayar gaji yang lebih tinggi untuk karyawannya. Ini mereka yang menyampaikan.


Selain itu, menurut Jokowi, Enterprise Research Center di Inggris membagi ekspor dalam dua istilah yang menurutnya bagus, yaitu learning to export atau bagaimana caranya ekspor dan learning by exporting atau belajar malalui ekspor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini artinya dalam proses menggarap ekspor pengusaha pasti akan banyak belajar. Nah, setelah pernyataannya ini, Jokowi sempat mengeluarkan candaan.


"Ini saya alami sendiri. Suatu saat saya melihat peluang di pasar luar negeri. Saya masih ingat betul tantangan menjalankan ekspor saat-saat awal. Mungkin kalau saya dulu enggak ekspor, mungkin enggak jadi presiden," tutur Jokowi di hadapan para pengusaha yang hadir di Rapimnas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Hotel Alila Solo, Rabu (28/11/2018).

Setelah menyampaikan candaan itu, Jokowi mengatakan balik lagi ke lembaga Enterprise Research Center. Menurut Jokowi melalui learning to export dan learning by exporting UKM akan mengembangkan kemampuannya untuk ekspor. Sekali lagi, kata Jokowi, UKM akan mengembangkan kemampuannya untuk ekspor, istilahnya menjadi export capable.


Jokowi berharap melalui learning to export dan learning by exporting, Kadin mendorong UKM-UKM bisa ekspor.

"Semakin lama UKM terus menjalankan dan mengembangkan bisnis ekspornya maka semakin banyak yang harus dipelajari dan semakin banyak informasi dan keahlian yang diserap. Bisa melalui pembelinya di luar negeri dan juga bisa melalui membanding-bandingkan produknya dengan produk saingannya di pasar internasional," tutur Jokowi. (hns/ara)

Hide Ads