Sepanjang November Modal Asing Masuk ke SBN Rp 34,25 T

Sepanjang November Modal Asing Masuk ke SBN Rp 34,25 T

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 30 Nov 2018 14:55 WIB
Sepanjang November Modal Asing Masuk ke SBN Rp 34,25 T
Foto: Dolar AS/ Selfie Miftahul Jannah
Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyebutkan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terjadi karena mulai membaiknya kepercayaan pasar terhadap Indonesia. Ini tercermin dari mulai masuknya modal asing ke pasar surat berharga negara (SBN).

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan sepanjang November atau month to date (mtd) modal asing yang masuk ke SBN sebesar Rp 34,25 triliun. "Sehingga kalau dari aliran modal asing masuk ke SBN secara year to date (ytd) sebesar Rp 62,4 triliun," kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (30/11/2018).


Perry mengungkapkan tak hanya ke SBN tetapi juga masuk ke pasar saham sebesar Rp 12,2 triliun. Aliran modal asing ini turut memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan membuat lebih stabil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nilai tukar rupiah stabil dan menguat terus kita pantau. Dolar AS berada di kisaran Rp 14.300 bahkan sempat di bawah Rp 14.300," imbuh dia.

Sebelumnya BI menyebutkan selain harga minyak dunia yang terus merosot juga menjadi pendorong perbaikan nilai tukar. Harga minyak dunia yang menyentuh US$ 50 per barel disebut mampu mengurangi tekanan pada defisit neraca perdagangan migas Indonesia ke depannya.


Dia mengungkapkan Bank Indonesia mencermati dampak dari dinamika global tersebut terhadap penguatan Rupiah, dan melihat ruang yang masih besar bagi penguatan lebih lanjut. Hal ini karena Rupiah sempat melemah cukup tajam selama 2018 sehingga penguatan saat ini masih cukup wajar.

Penguatan Rupiah ini juga menunjukkan kepercayaan investor global terhadap perekonomian Indonesia yang semakin kuat, karena respon kebijakan moneter dan fiskal yang konsisten dan pruden dalam merespon tantangan global dan domestik termasuk dalam mengendalikan defisit neraca transaksi berjalan. (kil/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads