Jumat (30/11/2018) siang, PT KAI melalui Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung memberikan kompensasi terhadap puluhan masyarakat di kawasan perlintasan rel Stasiun Cibatu. Kepala Daop 2 Saridal memimpin langsung jalannya pemberian uang biaya bongkar.
"Biaya bongkar di Desa Keresek ini baru 20 bangunan. Ini jadi tahap awal pemberian biaya bongkar untuk merealisasi kereta Cibatu-Garut," ujar Manajer Humas Daop 2 PT KAI Joni Martinus kepada wartawan di Jalan Raya Cibatu, Kecamatan Cibatu, Jumat (30/11/2018) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesuai peraturan, KAI memberikan biaya bongkar kepada masyarakat yang terdampak sebesar Rp 250.000 per meter persegi bagi setiap bangunan permanen. Sedangkan bangunan semi permanen diberi biaya bongkar sebesar Rp 200.000.
"Hitungan per meter atau per tumbal (14 meter) sama saja. Kalau per tumbal yang permanen itu Rp 3,5 juta sementara yang semi permanen Rp 2,8 juta," katanya.
Untuk menghindari konflik saat penyerahan biaya, KAI memberikannya secara non tunai. Nama pemilik bangunan yang terdaftar di data yang berhak menerima.
Selain memberi kompensasi terhadap bangunan masyarakat yang terdampak. KAI juga akan membangun ulang rumah ibadah yang terdampak.
"Rumah ibadah akan dibangunkan lagi di tanah yang dibeli pemerintah nanti," pungkas Joni. (ara/ara)