Perang Dagang China-AS akan Mereda, RI Tetap Hati-hati

Laporan dari Buenos Aires

Perang Dagang China-AS akan Mereda, RI Tetap Hati-hati

Bagus Prihantoro Nugroho - detikFinance
Sabtu, 01 Des 2018 19:50 WIB
Foto: Dok. Kementerian Keuangan
Buenos Aires - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa posisi Indonesia akan tetap hati-hati dengan komitmen para pimpinan negara mengenai ketegangan perang dagang yang sedang terjadi.

Dalam pertemuan di Costa Salguero Cener, Buenos Aires, Argentina, Jumat (30/11/3018), Sri Mulyani mengatakan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menyampaikan komitmennya untuk membuat perekonomian dunia tidak dihantui ketidakpastian akibat perang dagang.

"Kalau Presiden Trump kan menyampaikan bahwa Amerika juga menginginkan negara-negara lain juga baik. Jadi Amerika sendiri menjadi ekonominya lebih kuat. Tapi mereka juga mengatakan mereka mengharapkan negara lain juga mendapatkan dampak positif," kata Sri Mulyani.


"Presiden XiJinping juga menyampaikan bahwa perdagangan itumeguntungkan semau pihak. Dan oleh karena itu menjaga hubungan antar negara itu adalah kepentingan bersama bukan kepentingan salah satu pihak," tambahnya.

Dari komitmen itu, Sri Mulyani menilai bahwa dua negara yang selama ini 'berperang' mengindikasikan bahwa harus ada peninjauan ulang terkait dengan kesepakatan dagang multilateral.

"Saya kira ini adalah political language yang sifatnya normative. Namun semuanya saling mengingatkan bahwa semuanya perlu untuk meriset kembali suatu multilateral yang bisa disepakati oleh negara," ujar dia.

Hanya saja, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan bahwa Trump berkeinginan dalam hubungan ekonomi antar negara harus berdasarkan pada keadilan, dan berdasarkan kepatuhan terhadap aturan.


Oleh karenanya, Indonesia siap menyepakati jika ada suatu revisi beberapakesekapatan dalam WTO. Pasalnya, Indonesia pun akan mendapatkan keuntungan dalam hal mendorong ekspor. Ujung-ujungnya berdampak positif pada perekonomian nasional.

Namun demikian, wanita yang akrab disapa Ani ini mengungkapkan bahwa posisi Indonesia harus tetap hati-hati selama komitmen para kepala negara belum teralisasi.

"Kayaknya kalau dilihat dari nadanya banyak yang berharap ini akan relative mengurangi ketegangan. Kalau berhasil mungkin telalu ambisius. Karena sampai tadi malam dinner di level menteri keuangan tidak terlalu optimistis. Artinya kita hati-hati saja. kita berharap yang terbaik tapi mereka juga tahu bahwa kompleks. Jadi tapi hari ini tone ya lebih positif," ungkap dia.


Simak video 'Gagal Damaikan AS-China, Jokowi Nasihati Para CEO':

[Gambas:Video 20detik]

Perang Dagang China-AS akan Mereda, RI Tetap Hati-hati
(hek/ara)

Hide Ads