"Schedule kita pada akhir Desember ini, sub holding dengan Pertagas selesai," katanya.
Akuisisi Pertagas menjadi langkah penting pembentukan sub holding Gas di bawah Pertamina selaku induk usaha (holding) BUMN Migas. Waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan proses ini lebih lama lantaran adanya penyelesaian uji tuntas dan valuasi saham Pertagas dan empat anak usahanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun keempat anak usaha Pertagas yang ikut diambil alih oleh PGN adalah PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, PT Perta-Samtan Gas serta PT Perta Kalimantan Gas. Nantinya seluruh aset anak usaha Pertagas akan masuk ke dalam sub holding gas yang dikelola PGN.
"Hal-hal terkait operasional dan manajerial nanti seluruhnya ada di PGN," katanya.
Seperti diketahui, proses akuisisi Pertagas diawali dengan pembayaran transaksi pengambilalihan 51% saham Pertagas. Proses akuisisi yang awalnya ditarget rampung pada akhir September 2018 lalu diperkirakan baru akan rampung pada akhir Desember 2018 ini.
Setelah proses integrasi ini selesai, Pertamina sebagai Holding BUMN Migas mengarahkan PGN selaku sub holding Gas mengelola bisnis gas secara terintegrasi di Indonesia. Melalui integrasi ini, holding BUMN Migas diharapkan menghasilkan sejumlah manfaat di antaranya menciptakan efisiensi dalam rantai bisnis gas bumi sehingga tercipta harga gas yang lebih kompetitif kepada konsumen, meningkatkan kapasitas dan volume pengelolaan gas bumi nasional dan meningkatkan kinerja keuangan holding BUMN Migas.
Tonton juga 'Jokowi Bagi-bagi Sambungan Listrik Gratis di Jawa Barat':