"(Rencana pengaktifan kereta api) sudah final, sudah selesai, sudah laporan akhir tahun ini. Sekarang baru tahap (penetapan) trase," kata Kasubdit Penataan dan Jaringan Ditjen Perkeretaapian Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub RI, Rudi Damanik, usai Rapat Koordinasi Teknis di Magelang, Selasa (4/12/2018).
Rudi mengatakan, pekerjaan ini akan memakan waktu beberapa tahun. Tahap prakonstruksi akan dimulai tahun 2019 sampai tahun 2022. Selanjutnya tahap pertama tahun 2023-2027, tahap kedua tahun 2028-2032, dan tahap ketiga 2033-2037.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun total panjang ruas yang akan dibangun 121 km, terdiri dari 102 km di wilayah Jawa Tengah dan 13 km di wilayah Jogjakarta. Dari panjang tersebut, konstruksi baru 78 km (65,086 persen) dan eksisting 42 km (34,914 persen).
Beberapa kabupaten/kota yang akan dilalui jalur kereta ini antara lain Grobogan, Kabupaten Semarang, Temanggung, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, dan Sleman. Jalur terpanjang ada di Kabupaten Semarang sepanjang 47 km, sedangkan terpendek Kota Magelang 1,1 km.
Selain jalur utama sepanjang 121 km meter, akan dibangun pula akses menuju Borobudur sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Jalur yang dibangun diperkirakan sepanjang 8 km. Akan dibangun pula untuk siding dipo pasir sepanjang 3,5 km.
"Kita tidak akan meninggalkan kawasan Borobudur yang menjadi magnet utama pariwisata di Jateng-DIY," tutur Rudi.
Kabid Jaringan Transportasi dan Perkeretaapian Dishub Jawa Tengah, Henggar Budi Hanggoro menambahkan, reaktivasi jalur kereta api ini memiliki fungsi yang kompleks dan strategis.
"Bisa untuk angkutan wisata karena ada Borobudur, kemudian angkutan penumpang dari Semarang ke Jogja atau sebaliknya. Untuk angkutan barang juga bisa, nanti kita sambungkan jalurnya ke pelabuhan, sehingga akan lebih efisien lagi," terang Henggar. (zlf/zlf)