Mentan Minta BEM se-Indonesia Bantu Program Swasembada Pangan

Mentan Minta BEM se-Indonesia Bantu Program Swasembada Pangan

Tia Reisha - detikFinance
Selasa, 04 Des 2018 22:35 WIB
Foto: Kementan
Bogor - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong seluruh mahasiswa pertanian yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pertanian di seluruh Indonesia, agar mau mengawal dan berkontribusi terhadap jalanya program pemerintah, khususnya di bidang pangan.

"Kami sudah mengimbau kepada Kepala Badan (Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian) untuk membangun komunikasi kepada BEM seluruh Indonesia," kata Amran dalam keterangan tertulis, Selasa (4/12/2018).

Hal tersebut diungkapkan dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesia bertajuk Training of Mapping yang digelar di Komplek Bumi Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Amran, komunikasi itu nantinya berfungsi untuk menampung saran dan kritik mahasiswa dalam mewujudkan kesejahteraan petani. Mahasiswa bisa mengawasi program yang tengah diimplementasikan pemerintah, khususnya bidang pertanian. Sekaligus berkontribusi dalam upaya menyejahterakan para petani.


"Jadi ketika ada masalah bisa langsung menyurat dengan tembusan rektor dan dekan. Negara ini milik bersama, jadi kita harus bangun secara bersama. Tanpa kebersamaan saya yakin mimpi kita tidak akan tercapai. Oleh karena itu, saya sudah sampaikan bahwa adik-adik mahasiswa bisa langsung memantau," tambah Amran.

Ia juga mengaku bangga sekaligus bahagia karena jumlah remaja yang mendaftarkan diri ke fakultas pertanian jauh meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan demikian, jika anak muda mulai tertarik dengan sektor pertanian, harapan realisasi kesejahteraan petani semakin dekat dan bisa tercapai.

"Mahasiswa Politeknik yang dulunya hanya 980 orang per tahun sekarang meningkat 1.200%. Maka itu, ini adalah capaian besar yang memberikan harapan dan mimpi besar yang sudah ditetapkan," katanya.

Amran menambahkan bahwa data tersebut diperoleh dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) yang mengakumulasi jumlah kenaikan mahasiswa pertanian hingga 64%. Menurutnya, banyaknya peminat itu tak lepas dari adanya sejumlah konglomerat nasional sukses yang berasal dari sektor pertanian.


"Buat saya, 64% ini kemajuan yang luar biasa. Artinya apa? Artinya ada gerakan masif seluruh remaja Indonesia yang makin mencintai sektor pertanian. Toh, kalau mau jujur, 8 dari 10 konglomerat Indonesia juga berasal dari sarjana pertanian," katanya.

Untuk diketahui, konsolidasi Training of Mapping ini menghasilkan tiga poin penting yang disaksikan langsung oleh Mentan Amran Sulaiman. Poin pertama adalah pembenahan status program pertanian di setiap daerah. Poin kedua, mahasiswa meminta impian dan kemajuan pembangunan desa maju versi masyarakat segera diwujudkan. Terakhir, mereka memberi rekomendasi tentang apa saja area atau celah perbaikan program yang perlu ditindaklanjuti. (idr/hns)

Hide Ads