Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan, pemberhentian Ahmad Irfan sebagai langkah penyegaran di tubuh Bank bjb. Dia bersama pemegang saham lainnya ingin ada sosok baru yang bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki Bank bjb.
Apalagi, lanjut dia, pihaknya menitipkan visi baru agar Bank bjb bisa menjadi bank pembangunan ke depannya. Selain itu Bank bjb juga akan didorong menggelontorkan dana untuk pembiayaan UMKM yang selama ini dinilai masih kurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk (mencapai visi tersebut) butuh sosok baru. Dirut (Ahmad Irfan) diberhentikan," kata pria yang akrab disapa Emil, ditemui usai acara.
Meski begitu, Pihaknya tetap memberi kesempatan kepada Ahmad Irfan untuk kembali ikut serta dalam fit and proper tes yang rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat. Karena dia ingin ada perubahan yang besar di Bank bjb.
"Dirut diberhentikan, tapi boleh fit and proper lagi ditantangan baru ini. Tapi, karena kita ingin fair kita buka diri dengan pihak lain yang dinilai punya pengalaman dan warna baru," katanya.
Emil melanjutkan, sosok Dirut baru nanti akan mengikuti tahap seleksi yang dilakukan oleh tim yang dibentuk. Bila tidak ada halangan hasil fit and proper ini akan diumumkan pada saat RUPS tahunan di Maret 2019 mendatang.
"Intinya fit and proper ini Maret saat RUPS (diumumkan). Sekarang kita masih nunggu dulu aprove OJK dulu menganggar RUPLB ini sesuai prosedur," katanya.
Selain itu, tambah dia, karena OJK melarang adanya kekosongan jabatan di jajaran direksi bank, maka dalam beberapa bulan ke depan akan ada ada jajaran direksi yang merangkap jabatan.
"Direktur Kepatutan akan merangkap menjadi Dirut terus Direktur Komersil merangkap Direktur Retail sehingga sampai Maret tidak ada kekosongan jabatan," ucapnya.
Tonton juga 'Cinta Rakyat, Bank BJB Beri Kontribusi Dorong UMKM':
(mso/dna)