Harga Pangan Pokok di Maluku Stabil Kecuali Daging dan Cabai Rawit

Harga Pangan Pokok di Maluku Stabil Kecuali Daging dan Cabai Rawit

Robi Setiawan - detikFinance
Kamis, 13 Des 2018 11:55 WIB
Foto: Dok Kementan
Jakarta - Pemerintah Provinsi Maluku terus melakukan pemantauan ketersediaan dan harga pangan. Hal tersebut karena Provinsi Maluku mayoritas masyarakatnya merayakan Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Natal dan tahun baru.

Kepala Bidang Akses Pangan Pusat Ketersedian dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Hasanuddin Rumra yang mewakili Kepala BKP menyebut harga eceran pangan pokok/strategis di pasar Mardika Provinsi Maluku periode Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 cenderung stabil, kecuali telur ayam ras dan cabai rawit lokal.


"Kondisi harga pangan pokok strategis di Maluku Minggu pertama Desember 2017 dibandingkan dengan harga pangan pokok strategis pada periode yang sama 2018, pada umumnya turun kecuali cabai rawit lokal dan daging sapi," ujar Hasanuddin dalam keterangan tertulis, Kamis (13/12/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara nasional, dirinya prediksi produksi dan ketersediaan pangan hingga akhir 2018 surplus beras 3,83 juta ton, minyak goreng 20,640 juta ton, gula pasir 344 ribu ton, bawang merah 136 ribu ton, daging ayam 335 ribu ton, dan telur ayam ras 806 ribu ton.

Sementara itu terjaminnya stok dan stabilitas harga pangan Provinsi Maluku juga dikatakan oleh Gubernur Maluku Said Assagaf dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan jelang HBKN Natal dan Tahun Baru di Kantor Gubernur Maluku.

"Pasokan dan stabilitas harga pangan di wilayah kami aman dan stabil," ujar Said Assagaf dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Abdul Halim Daties.

Abdul juga mengimbau seluruh dinas terkait untuk memberikan informasi dan masukan untuk mengantisipasi ketersediaan dan pasokan pangan, sehingga harga pangan menjelang dan selama Natal dan tahun baru terkendali.

"Rakor ini untuk memastikan ketersediaan pangan pokok menjelang Natal dan tahun baru dalam kondisi aman. Untuk itu, berikan informasi kepada masyarakat mengenai kondisi ketersediaan, pasokan pangan, dan harga pangan pokok melalui sosialisasi dan kunjungan ke pasar-pasar," tegasnya.

Selain itu, lanjut Abdul, hal itu juga dilakukan untuk merumuskan kebijakan dalam mengantisipasi masalah distribusi, sehingga dapat diambil tindakan. Dirinya pun berharap instansi terkait memantau harga dan pasokan pangan secara rutin.

"Kalau diperlukan, lakukan operasi pasar," tegasnya.

Dalam sambutannya dirinya juga mengapresiasi kinerja Tim Satgas Pangan, yang berperan penting dan sudah bekerja luar biasa setiap saat dalam pemantauan dan pengamanan harga pangan.

Sementara itu Kepala Bulog Divre Maluku Arif Mandu memaparkan jumlah stok beras medium sebanyak 10 ribu ton dan beras premium 3 ribu ton.

"Jadi stok beras kita ada kurang lebih 13 ribu ton dan ini ada 4 ribu ton lagi dalam perjalanan ke Ambon. Saya kira ini cukup sampai 4,6 bulan ke depan," ujar Arif.

Senada dengan Arif, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Maluku, Umar Polhaupessy menyebut kondisi pasokan dan harga pangan cenderung stabil dan aman.

"Komoditas yang perlu diwaspadai adalah cabai, bawang merah dan bawang putih, mengingat hari besar ini kebutuhannya meningkat," ujar Umar.

Menurut Umar pihaknya akan terus melakukan pemantauan, baik di tingkat distributor agar mengambil keuntungan wajar, dan tidak membebani konsumen.

Menurutnya sebagai provinsi kepulauan, kendala yang mempengaruhi fluktuasi harga pangan adalah masalah transportasi yang butuh biaya cukup tinggi.

Tim Satgas Pangan Ronny Nicolas Sidabutar pun menyebut sudah melakukan monitoring sejak awal Desember hingga saat ini di pasar tradisional, pasar modern dan distributor.

"Beberapa waktu lalu sempat terjadi kenaikan harga telur, karena pasokan dari Surabaya terlambat datang. Setelah kami kordinasikan untuk mempercepat bongkar muat, keesokan harinya sudah normal kembali," ujar Ronny.


Tim dari Badan Ketahanan Pangan, Kabulog, Tim Dinas Ketahanan Pangan Maluku, dan Satgas Pangan juga melakukan pemantauan harga ke Pasar Mardika di Ambon.

Tercatat harga pangan per 12 Desember 2018 untuk beras Rp 11 ribu per kg, cabai merah Rp 40 ribu per kg, cabai rawit merah lokal Rp 45 ribu per kg, cabai merah keriting Rp 40 ribu per kg, bawang merah Rp 32 ribu per kg, minyak goreng Rp 12 ribu per kg, gula pasir Rp 12 ribu per kg, daging sapi Rp 100 ribu per kg, daging ayam Rp 34 ribu per kg, dan telur ayam Rp 27 ribu per kg.

Kondisi harga ini diperkirakan menurun karena pasokan dan distribusi terus dilakukan Bulog Maluku dan distributor besar dalam minggu akhir menjelang Natal dan tahun baru.



Tonton juga 'Jurus Ampuh Mentan Hadapi Mafia Pangan':

[Gambas:Video 20detik]


(ega/zlf)

Hide Ads