Jelang Natal, Pengrajin Lilin di Boyolali Kebanjiran Order

Jelang Natal, Pengrajin Lilin di Boyolali Kebanjiran Order

Ragil Ajiyanto - detikFinance
Kamis, 13 Des 2018 18:41 WIB
Foto: Ragil Ajiyanto
Boyolali - Perayaan Natal membawa berkah bagi para perajin lilin di Boyolali, Jawa Tengah. Order lilin meningkat, khususnya lilin penerangan untuk kegiatan ibadah.

"Untuk Natal ini banyak keluar, kalau di kami sebut lilin penerangan itu, jadi untuk sembahyangan, lilin yang model pilar. Banyak gereja yang pesan," kata Arini Khoiriah, perajin lilin ditemui di rumahnya Dukuh Candi, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Boyolali, Kamis (13/12/2018).

Peningkatan order tersebut, dikemukakan Airin, sekitar 30 sampai 40 persen. Namun untuk beberapa jenis tertentu, peningkatannya hampir mencapai 100%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumlahnya yang biasanya 5.000 kini menjadi 9.000 (batang)," jelas pemilik usaha pembuatan lilin dengan merek Naturaline ini.

Bahkan sampai saat ini saja, pesanan lilinnya sudah mencapai 11 ribu batang. Pesanan datang dari gereja di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Selain itu juga di pasar lokal, seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, Semarang, hingga Bali.

"Yang ke Banjarmasin, bahkan ordernya naik dua kali lipat untuk Natal tahun ini," imbuh Airin.

Peningkatan pesanan lilin, tak hanya dari gereja maupun pasar modern. Tapi juga pasar-pasar tradisional. Tak hanya lilin penerangan, tapi juga lilin dekoratif maupun aromatik.

"Supermarket dan pasar tradisional itu meningkat juga (permintaan lilin)," katanya.

Dijelaskan dia, usaha pembuatan lilin ini telah dirintisnya sejak tahun 2008 lalu di Solo. Kemudian mulai tahun 2013, pindah ke Boyolali dan mulai fokus ke usahanya tersebut.

Lilin yang dibuat pun beraneka ragam. Selain lilin penerangan juga lilin dekoratif dan aromatik.

"Kita lebih banyak ke dekoratif dan aromatik. Fokusnya ke situ tapi kita banyak juga bikin yang untuk lilin penerangan."


Lilin yang dibuat pun beraneka bentuk dan aroma. Untuk aroma, disebutnya ada 14 aroma. Untuk lilin dekoratif dan aromatik, pasarnya lebih banyak ke Bali dan sejumlah supermarket.

"Di Bali di hotel-hotel dan restoran. Ada 14 aroma. Bisa juga custom. Terbaru aroma kopi, di Bali banyak yang pakai aroma kamboja. Yang paling laris di Bali maupun disini juga itu aroma (untuk) pengusir nyamuk," ucapnya.

"(Lilin) Ini kan tidak berasap, jadi aman. Untuk bayi, orang sakit asma itu aman, tidak ada efek samping, tidak nyesek. Ini cuma aromanya saja," tambah dia.

Selain aroma kamboja, lilin aroma terapi-nya juga tersedia dalam banyak varian aroma, seperti lavender, green apple, ylang-ylang, rose, sandalwood, scewpine, pandan, frangipani dan lainnya

Menjelang Natal dan tahun baru ini, permintaan lilin dekoratif dan aromatik juga mengalami peningkatan. Pihaknya memperkirakan kemungkinan karena bersamaan dengan liburan.

Model atau bentuk lilin yang dibuat pun beraneka ragam. Terbaru, Airin juga memproduksi lilin ikon Boyolali, seperti berbentuk gunung (kerucut), ken atau tempat susu, jagung dan labu.

Bahkan, dia juga membuat lilin dengan bentuk tengkorak.

"Ada pasarnya (lilin bentuk tengkorak). Pasarnya memang khusus, jadi ada orang-orang yang suka tema-tema tertentu gitu, ada restoran di bali, semua ornamennya tengkorak, jadi mereka pesan segala ukuran untuk menghiasi restorannya," katanya.

(fdl/fdl)

Hide Ads