Outlook tersebut menyebutkan bahwa pendapatan negara akan melebihi target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Benar (akan lebihi target), pendapatan negara yak," kata Direktur Penyusunan APBN Ditjen Anggaran Kunta Wibawa Dasa Nugraha saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Senin (17/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kunta, PNBP pada tahun ini realisasinya sangat baik seiring dengan pergerakan harga minyak yang tinggi. Sehingga hal itu menjadi berkah bagi sektor PNBP.
"Terutama didukung oleh PNBP yang lebih tinggi dari target, karena harga minyak real-nya lebih tinggi," ungkap dia.
Dapat diketahui, realisasi PNBP sejak September 2018 sudah mencapai Rp 281 triliun atau melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp 275 triliun. Angka ini akan terus bertambah hingga akhir Desember 2018.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tembusnya target pendapatan negara dikarenakan pertumbuhan pos-pos penerimaan seperti pajak tumbuh 15,2%, bea cukai 14,7%, dan PNBP tumbuh 28,4%. Sehingga, jika dihitung secara keseluruhan maka pendapatan negara tumbuh 18,2%.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut, penerimaan negara sampai akhir 2018 sebesar Rp 1.936 triliun atau lebih tinggi dari target APBN Rp 1.894 triliun.
"Untuk pertama kali penerimaan negara akan mencapai melebihi apa yang ada di dalam UU APBN," jelas dia. (hek/zlf)