Neraca Perdagangan November Diprediksi Masih Defisit

Neraca Perdagangan November Diprediksi Masih Defisit

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 17 Des 2018 11:04 WIB
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan angka neraca perdagangan Indonesia periode November 2018. Ekonom memprediksi neraca perdagangan kembali mencatatkan defisit karena pertumbuhan ekspor yang lambat dibanding impor.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual memproyeksi defisit neraca dagang selama November mencapai US$ 398 juta, lebih kecil dibandingkan defisit bulan sebelumnya yang mencapai US$ 1,82 miliar.


Kemudian ekspor tumbuh 2,6% secara year on year (yoy), pertumbuhan impor 6,7% (yoy), jadi neraca perdagangan defisit US$ 398 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang, menurut dia, pelemahan rupiah yang terjadi pada bulan lalu juga turut mempengaruhi impor. Walaupun dampaknya belum signifikan. Kemudian faktor pelemahan harga minyak mentah juga turut menghambat impor migas.

"Namun volume impor migas dan nonmigas secara musiman biasanya puncaknya dua bulan sebelum akhir tahun," kata David, Senin (17/12/2018).

Pada Oktober BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit US$ 1,82 miliar. Defisit terjadi karena impor Indonesia bulan Oktober 2018 tercatat US$ 17,62 miliar. Sedangkan ekspor Indonesia bulan Oktober 2018 tercatat US$ 15,8 miliar.




Tonton juga 'Peningkatan Kinerja Ekspor di Bawah Jokowi-JK':

[Gambas:Video 20detik]

Neraca Perdagangan November Diprediksi Masih Defisit

(kil/ara)

Hide Ads