Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual memproyeksi defisit neraca dagang selama November mencapai US$ 398 juta, lebih kecil dibandingkan defisit bulan sebelumnya yang mencapai US$ 1,82 miliar.
Kemudian ekspor tumbuh 2,6% secara year on year (yoy), pertumbuhan impor 6,7% (yoy), jadi neraca perdagangan defisit US$ 398 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun volume impor migas dan nonmigas secara musiman biasanya puncaknya dua bulan sebelum akhir tahun," kata David, Senin (17/12/2018).
Pada Oktober BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit US$ 1,82 miliar. Defisit terjadi karena impor Indonesia bulan Oktober 2018 tercatat US$ 17,62 miliar. Sedangkan ekspor Indonesia bulan Oktober 2018 tercatat US$ 15,8 miliar.
Tonton juga 'Peningkatan Kinerja Ekspor di Bawah Jokowi-JK':
(kil/ara)