Peternak Sebut Januari 2019 Jadi Titik Kritis Pasokan Jagung

Peternak Sebut Januari 2019 Jadi Titik Kritis Pasokan Jagung

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Senin, 17 Des 2018 12:21 WIB
Foto: Rachman Haryanto.
Jakarta - Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) mengungkapkan bulan Januari 2019 menjadi titik kritis pasokan jagung untuk pakan ternak.

Menurut Sekretasis Jenderal Pinsar Leopold Halim saat ini pasokan jagung di dalam negeri terus mengalami penurunan bahkan langka. Pasalnya saat ini, jagung belum memasuki masa panen.

"Memang jagungnya langka, kurang kan belum panen," kata dia kepada detikFinance, Senin (16/12/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Atung menjelaskan pasokan jagung yang saat ini disimpan oleh peternak hanya bisa bertahan hingga akhir tahun. Sehingga diperkirakan Januari tidak ada lagi pasokan jagung.

"Titik krisis Januari. Umumnya peternak-peternak (simpanan jagungnya) hanya tahan sampai Desember. Nah, Januari itu habis," papar dia.


Maka dari itu, Atung mengungkapkan peternak mandiri mau tidak mau akan menggunakan pakan ternak buatan pabrik. Padahal, kualitasnya kurang dibandingkan mengolah sendiri.

"Jadi Januari bisa jadi kita gerilya mau beli pakan. Harganya nggak jauh beda hanya saja kualitasnya kurang. Kalau kita kan pakai telurnya berat, biasanya beli itu nggak," ungkapnya.

Sementara itu, Atung juga mengaku peminjaman jagung oleh Kementerian Pertanian belum menyentuh peternak mandiri. Saat ini, peminjaman masih menyasar untuk peternak mikro.

"Belum dapat kalau peternak mandiri. Mentan targetnya peternak mikro dulu yang kecil-kecil baru kita," tutup dia.




Tonton juga 'Mentan: 2045 Indonesia Lumbung Pangan Dunia':

[Gambas:Video 20detik]

Peternak Sebut Januari 2019 Jadi Titik Kritis Pasokan Jagung

(fdl/fdl)

Hide Ads