Kontroversi Hujan Duit: Tung Dasem Waringin hingga Jutawan Hong Kong

Kontroversi Hujan Duit: Tung Dasem Waringin hingga Jutawan Hong Kong

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 17 Des 2018 19:56 WIB
Foto: FACEBOOK/MAN HIM HUNG
Jakarta - Hujan uang menjadi fenomena bagi-bagi duit yang sangat mudah menyita perhatian masyarakat. Bagaimana tidak, uang segepok dijatuhkan dari langit dan bisa diambil oleh siapa saja.

Bicara soal fenomena tersebut, baru-baru kejadian di jalanan Hong Kong menjadi buah bibir.


Seperti dilansir dari AFP dan South China Morning Post, Senin (17/12/2018), insiden ini berawal saat uang kertas pecahan HK$ 100 berjatuhan dari atap sebuah gedung di kawasan distrik Sham Shui Po pada Sabtu (15/12) lalu. Sham Shui Po merupakan kawasan kelas pekerja di Hong Kong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang-orang yang ada di jalanan berusaha mengambil uang kertas yang berjatuhan itu, sedangkan yang lain merekam momen langka ini dengan telepon genggam mereka.

Pembuat hujan uang itu bernama Wong Ching-Kit. Dia diketahui mengelola akun Facebook khusus membahas cryptocurrency, menayangkan momen itu secara live via layanan streaming. Wong yang secara online dikenal sebagai 'Coin Young Master' menyebut dirinya ingin 'membantu orang miskin dengan merampok orang kaya'.

Di Indonesia kejadian serupa juga pernah terjadi, tepatnya di kawasan Halim Perdanakusuma yaitu di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Angkasa di kawasan Halim Perdanakusuma, pada Juni 2018.


Hujan uang yang guyur SMP di Halim tersebut totalnya Rp 5 juta. Motivator, Tung Desem Waringin, sosok dibalik hujan uang itu. Tung Desem Waringin adalah sosok dibalik hujan uang tersebut. Dia bahkan kembali berencana melakukan aksi tersebut di 10 lokasi.

Lokasi yang dibidik adalah sekolahan. Dana yang disiapkan untuk membuat hujan uang sekitar Rp 50 juta.


Sebelumnya pada Maret 2018 juga sempat ada acara hujan uang di acara Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Peristiwa hujan duit itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB di depan GOR Soemantri Brodjonegoro. Acara sempat berjalan, namun karena memicu kemacetan, pihak kepolisian mencabut izin acara itu. (hns/hns)

Hide Ads