Dapat Listrik dari PLTGU Terbesar di ASEAN, PLN Bisa Hemat Rp 43 T

Dapat Listrik dari PLTGU Terbesar di ASEAN, PLN Bisa Hemat Rp 43 T

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Rabu, 19 Des 2018 12:37 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Karawang - Proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Jawa 1 membutuhkan biaya investasi sebesar US$ 1,8 miliar atau sekitar Rp 26 triliun. PT PLN (Persero) akan mendapatkan listrik dari pembangkit ini dengan harga jual US$ 5,5038 c/kWh atau sekitar Rp 797/kWh (kurs Rp 14.500).

Direktur Pengadaan Strategis PLN, Supangkat Iwan Santoso mengatakan harga listrik tersebut merupakan salah satu yang termurah untuk kategori pembangkit bertenaga gas dan uap. Dengan tarif yang efisien, PLN berpotensi menghemat biaya pokok produksi untuk pembangkit sistem Jawa-Bali sebesar Rp 43 triliun.

"Ini sekarang kita kan masih ada pembangkit-pembangkit yang kurang efisien. Pembangkit gas yang lebih mahal, pembangkit-pembangkit yang lama kan tidak efisien. Nah yang sekarang ini sangat efisien. Jadi tentu bebannya akan turun sehingga secara total rupiah/kWh-nya akan turun di Jawa-Bali," katanya saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, Rabu (19/12/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iwan mengatakan penghematan biaya pokok produksi tersebut bisa terlaksana saat PLTGU Jawa 1 telah beroperasi. Pembangkit listrik dengan teknologi combined-cycle ini ditargetkan selesai September 2021.

"Setelah masuk beroperasi, nanti biaya pokok produksinya akan lebih hemat," ujar Iwan.


Pembangunan PLTGU Jawa 1 dilakukan oleh PT Jawa Satu Power, yang merupakan perusahaan konsorsium dari PT Pertamina Power Indonesia (PPI) - anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero), Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation. Sementara untuk pembangunan konstruksi dipercayakan kepada General Electric (GE), Samsung C&T (Samsung) dan PT Meindo Elang Indah (Meindo), termasuk pemeliharaan pembangkit listrik selama 25 tahun.

Selain itu, proyek tersebut juga akan dibangun Floating Storage Regasification Unit (FSRU) dimana pada akhir kontrak, FSRU akan diambil alih oleh PLN.

Pasokan akan disalurkan melalui jaringan listrik nasional Jawa-Bali milik PLN. Pembangkit ini diharapkan bisa menambah pasokan listrik untuk 11 juta pelanggan.

(eds/ang)

Hide Ads