"April (2019) tanggal 7, atau 8 atau 9, antara itu, sudah bisa pertama kali pesawat internasional masuk sini, terminal akan selesai. Tapi nanti seluruhnya selesai paling lambat mungkin November 2019, tapi saya minta Oktober selesai, jadi kita akan punya lapangan terbang internasional mungkin lebih baik dari (Bandara Ngurah Rai) Bali," kata Luhut, di sela-sela kunjungannya, Kamis (20/12/2018).
Luhut meninjau perkembangan proyek Bandara Kulon Progo didampingi Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo, dan rombongan dari pelaksana proyek, Angkasa Pura I serta pejabat dari Kementerian Perhubungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan segera keluar sertifikat International Airport sebelum dioperasionalkan, akan dilihat standar-standarnya," sambung Luhut.
Setelah beroperasional, Bandara Kulon Progo bisa mengakomodasi pesawat super jumbo Airbus A380 dan Boeing 777 yang tergolong pesawat penumpang terbesar di dunia. Luhut pun meyakini nantinya turis yang berkunjung ke Yogyakarta melalui Bandara Kulon Progo bisa meningkat dua kali lipat.
"Yogya kita harap antisipasi, akan banyak jumlah turis bertambah, karena saat ini masuk Bandara Adisutjipto hanya (pesawat) 737, nanti (di Bandara Kulon Progo) 777, 380, airbus bisa masuk. Setahun ke depan Yogya saya pikir secara teoritik dapat limpahan turis 2 kali lipat dari sekarang," jelasnya.
Sementara itu dari sisi mitigasi bencana, Luhut menjelaskan konstruksi Bandara Kulon Progo bisa tahan terhadap guncangan gempa berkekuatan 8,8 SR.
"Tim ITB kaji misal ada tsunami gede bisa aman, tambah lagi kekuatan debu dari (erupsi) Gunung Merapi 5 cm masih kuat struktur gedung, saya kira salah satu gedung terkuat di Indonesia nanti," imbuhnya. (hns/hns)