Penguatan yang terjadi pada indeks dikarenakan para pelaku pasar melihat langkah Bank Indonesia (BI) dalam mempertahankan suku Bi 7 Days Reverse Repo Rate pada RDG (20/12) dinilai masih cukup baik, hal ini tercermin dari rencana bank sentral yang ingin menurunkan defisit transaksi dalam batas aman serta mempertimbangkan penyesuaian suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan. Pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih (netsell) sebesar Rp 830 miliar.
Baca juga: IHSG Ditutup Menguat di Akhir Pekan |
Sementara itu, indeks utama bursa saham AS pada perdagangan Selasa libur memperingati perayaan Natal. Adapun pada perdagangan di hari Senin seluruh indeks utama berakhir dalam teritori negatif (24/12). Indeks Dow Jones turun 2,91%, S&P melemah 2,71%, dan Nasdaq tertekan 2,21%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Likuiditas yang kian ketat dikarenakan dampak dari kenaikan suku bunga The Fed yang berlangsung saat pertumbuhan perekonomian global yang menunjukkan perlambatan dan ancaman resesi di masa depan. Selain itu adanya sentimen negatif atas rencana pemecatan gubernur The Fed hingga Goverment Shutdown turut menjadi pemberat pergerakan indeks.
IHSG ditutup menguat sebesar 0,3% ke level 6.163. IHSG ditutup candle bullish dengan indikator Stochastic bullish dan MACD histogram bergerak ke arah positif dengan volume meningkat. Kami perkirakan IHSG bergerak menguat dengan pergerakan di kisaran 6.126-6.225. (ara/ara)