Nasib Bisnis Hotel Pinggir Pasca Terjangan Tsunami Banten

Nasib Bisnis Hotel Pinggir Pasca Terjangan Tsunami Banten

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 28 Des 2018 09:33 WIB
1.

Nasib Bisnis Hotel Pinggir Pasca Terjangan Tsunami Banten

Nasib Bisnis Hotel Pinggir Pasca Terjangan Tsunami Banten
Foto: (dok TCC Kemenpar)
Jakarta -
Tsunami menerjang wilayah Banten dan Lampung beberapa waktu lalu. Kondisi tersebut membuat kegiatan wisata di wilayah yang terdampak bencana menjadi terganggu, salah satunya bisnis hotel.
Bisnis hotel amat bergantung pada kegiatan wisata. Katakanlah hotel di pesisir Banten, di mana jumlah orang yang menginap bergantung dari seberapa banyak orang yang berwisata ke kawasan pantai di sana.
Di akhir tahun biasanya jumlah wisatawan di Anyer meningkat. Itu menjadi rejeki nomplok buat bisnis hotel. Sayangnya, tsunami yang menerjang wilayah di selat Sunda itu membuat hotel sepi.
Lantas, bagaimana nasib bisnis hotel? Untuk mengetahui informasi selengkapnya, baca berita selanjutnya.
Banyak kamar hotel di kawasan Anyer, Banten yang sudah dipesan berujung dibatalkan akibat tsunami di Anyer, Banten. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menaksir jumlah pemesanan kamar hotel yang dibatalkan mencapai 90%.
"Nggak usah pakai data itu saya yakin bisa ditebak lah, yakin saya cancelation-nya (pembatalan) bisa 80-90% karena kejadiannya sudah seperti ini," kata Wakil Ketua Umum PHRI Maulana Yusran saat dihubungi detikFinance, Kamis (27/12/2018).
Berdasarkan informasi yang diterima dari pengelola hotel di Banten, hingga hari ini masih banyak kamar hotel yang sudah dipesan akhirnya dibatalkan.
Industri hotel ini cukup bergantung terhadap industri pariwisata. Jika aktivitas wisata di Banten lumpuh akibat tsunami, otomatis kamar hotel akan sepi.
"Saya dapat informasi dari PHRI Banten lah, mereka proaktif, informasi yang saya terima tiap hari ada cancelation, apalagi ada travel warning. Bagaimana pun bencana itu tentu membawa dampak negatif ke destinasinya, sudah pasti," paparnya.
Jika wisatawan membatalkan pesanan hotel di sana dan memilih alternatif destinasi wisata yang lain tidak masalah, karena itu akan menguntungkan pengelola hotel di daerah tujuan yang jadi alternatif. Namun kebanyakan jadi mengurungkan niat berwisata.
PHRI memperkirakan pendapatan pengelola hotel secara nasional turun di libur akhir tahun 2018 jika dibandingkan libur akhir tahun 2017.
"Pasti terjadi penurunan ya, kita kan bicara liburannya ya, pasti terjadi penurunan lah. Kalau kita bicara Indonesia pasti kan lumbung yang jadi destinasi kan ada kendala kan," kata Wakil Ketua Umum PHRI Maulana Yusran saat dihubungi detikFinance, Kamis (27/12/2018).
Meski tidak bisa dipukul rata karena di daerah lain mungkin terjadi kenaikan, namun dia menyebut secara nasional angkanya turun.
"Tapi tidak sama ya, mungkin ada yang terjadi kenaikan, tapi ada penurunan. Tapi kalau bicara secara total pasti ada penurunan karena ada beberapa faktor alam yang terjadi itu," ujarnya.
"Kalau perkirakan nilai saya nggak berani tapi kalau persen tentu pasti terjadi penurunan paling tidak ada terjadi penurunan sekitar 30 persen lah penurunannya karena di berapa daerah tetap terjadi kenaikan," tuturnya.
Dia memperkirakan penurunan pendapatan yang dialami pengelola hotel di Banten saja bisa mencapai 80%.
Lantas, apakah bencana tersebut berdampak ke bisnis hotel di daerah lain yang juga dekat kawasan pantai?
"Saya kira nggak, contoh kejadian di Banten, padahal Palu sudah pernah terjadi (tsunami) kan. Apakah membuat orang mengurungkan diri untuk pergi ke Banten? itu pertanyaannya. Kan tidak kan," kata Wakil Ketua Umum PHRI Maulana Yusran saat dihubungi detikFinance, Kamis (27/12/2018).
Begitupun tsunami di Anyer, yang dinilainya tidak akan membuat wisatawan enggan menginap di hotel di Pantai Bali, misalnya.
"Sekarang pertanyannya apakah orang mengurungkan niat pergi ke Bali? kan tidak. Kalau menurut saya itu tidak ada imbasnya kalau ke sana," paparnya.
Terutama wisatawan mancanegara (wisman), menurutnya tidak akan terpengaruh bencana di Anyer.
Namun lain cerita, jika memang ternyata kondisi cuaca sedang tidak bersahabat. Tentu wisatawan akan menghindari menginap di hotel dekat pantai.
Hide Ads