Fakta-fakta Penumpang Garuda Ricuh dalam Pesawat

Fakta-fakta Penumpang Garuda Ricuh dalam Pesawat

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 30 Des 2018 10:39 WIB
1.

Fakta-fakta Penumpang Garuda Ricuh dalam Pesawat

Fakta-fakta Penumpang Garuda Ricuh dalam Pesawat
Foto: Istimewa
Jakarta - Sebuah video kericuhan di dalam pesawat Garuda Indonesia mendadak viral. Lantaran dalam video tersebut terlihat seorang penumpang teriak-teriak dan ribut dengan penumpang lain.

Manajemen Garuda Indonesia menyebut kericuhan ini memang terjadi pada Kamis (27/12) lalu di Bandara Internasional Hong Kong. Kira-kira apa ya penyebab kericuhan tersebut?

Berikut berita selengkapnya:
Dalam video tersebut terlihat seorang penumpang yang berselisih dengan penumpang lain. Sehingga menimbulkan ketegangan di antara penumpang.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan membenarkan jika penumpang tersebut di bawah pengaruh alkohol.

"Diketahui ternyata penumpang tersebut sedang dalam keadaan mabuk, serta tercium bau alkohol saat penumpang berbicara," kata Ikhsan dalam siaran pers, Sabtu (29/12/2018).

Dia menambahkan demi alasan keamanan dan kenyamanan penumpang lain maka Pilot in Command memutuskan untuk menurunkan penumpang tersebut dari pesawat. "Penumpang sempat melakukan perlawanan sehingga mengharuskan Pilot in Command melakukan tindakan tegas," kata dia.

Menurut dia, apa yang dilakukan oleh awak pesawat telah sesuai dengan prosedur dan tindakan awak pesawat untuk menurunkan atau offload penumpang tersebut semata-mata untuk menjaga agar aspek keamanan dan kenyamanan penumpang selama penerbangan dapat terjaga.

"Awak pesawat juga telah melakukan koordinasi dengan petugas keamanan di bandara Hong Kong atas kejadian tersebut," imbuh dia.

Sebelumnya di media sosial Instagram, ramai video ricuh di pesawat Garuda Indonesia. Dalam video itu terekam seorang wanita bentrok dengan seorang pria. Seorang pramugari berseragam hijau tosca terlihat memegangi wanita itu. Hingga akhirnya pilot datang dan memerintahkan penumpang untuk diam.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengungkapkan pihak maskapai telah mengambil langkah tegas. Penumpang itu akhirnya diminta untuk turun dari pesawat.

"Karena ribut dengan penumpang mengganggu kenyamanan, awak kabin kami memeriksa dan melerai. Sesuai SOP dan keselamatan dan keamanan penerbangan akhirnya penumpang itu kita offload atau diturunkan dari pesawat," kata Ikhsan saat dihubungi detikFinance, Sabtu (29/12/2018).

Hal tersebut dilakukan karena penumpang tersebut berpotensi mengganggu penumpang yang lainnya. Ikhsan memastikan penumpang yang berselisih itu terbang di hari berikutnya, Jumat (28/12).

"Dia sudah terbang esok harinya, setelah ia normal (baik-baik saja). Tapi poinnya adalah penumpang ini memang berpotensi mengganggu penerbangan. Jadi kita berhak menjaga keamanan," imbuh dia.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan menjelaskan memang ada kericuhan yang terjadi di pesawat Garuda Indonesia di Bandara International Hong Kong pada Kamis (27/12).

"Kericuhan ini terjadi saat proses boarding penerbangan GA 863 rute Hong Kong - Jakarta. Penumpang yang duduk di kursi nomor 40 K menimbulkan keributan karena kakinya terinjak oleh anak kecil," kata Ikhsan dalam siaran pers, Sabtu (29/12/2018).

Dia menambahkan ada tiga petugas cabin crew yang berusaha menenangkan dan melerai penumpang.

"Ternyata penumpang tersebut sedang dalam keadaan mabuk, serta tercium bau alkohol saat penumpang berbicara," jelasnya.

Ikhsan menyampaikan atas dasar pertimbangan tersebut, untuk alasan keamanan dan kenyamanan penumpang lain maka Pilot in Command memutuskan untuk menurunkan penumpang tersebut dari pesawat. Dia menambahkan penumpang juga sempat melakukan perlawanan sehingga mengharuskan Pilot in Command melakukan tindakan tegas.

Menurut dia apa yang dilakukan oleh awak pesawat telah sesuai dengan prosedur dan tindakan awak pesawat untuk menurunkan/offload penumpang tersebut semata mata untuk menjaga agar aspek safety dan kenyamanan penumpang selama penerbangan dapat terjaga.

"Awak pesawat juga telah melakukan koordinasi dengan petugas keamanan di bandara Hong Kong atas kejadian tersebut," jelas dia.

Hide Ads