Hal itu dikatakan Sandiaga usai membesuk Kepala Desa Sampangagung, Kutorejo, Suhartono yang rela dipenjara karena mendukung dirinya. Suhartono menjalani hukuman di Lapas Klas IIB Mojokerto, Jalan Taman Siswa.
"Di bawah Prabowo-Sandi kami ingin lebih maksimalkan (pembangunan infrastruktur tanpa membebani keuangan negara) karena kami tidak ingin menumpuk utang yang semakin berat," kata Sandiaga di Lapas Klas IIB Mojokerto, Rabu (2/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan itu Sandiaga menyebut hutang Indonesia semakin besar. Menurut dia, jika hutang negara dibagi rata kepada seluruh penduduk Indonesia, setiap anak kini ikut menanggung beban utang tersebut.
"Karena sekarang setiap anak kecil di Indonesia sudah menanggung utang Rp 13 juta," ungkapnya.
Upaya maksimalisasi yang akan dilakukan Sandiaga jika terpilih di Pilpres 2019 nanti antara lain dengan memaksimalkan sistem kemitraan antara pemerintah dengan badan usaha, sistem konsesi, dan berbagai skema pembiayaan lainnya.
Dia mengakui sistem itu sudah banyak diterapkan sebelumnya. Dia menjamin jika sistem tersebut diterapkan, negara tidak perlu mengeluarkan dana untuk membangun jalan tol.
"Negara tidak keluar duit, negara tentunya hanya hadir sebagai regulator. Dan itu sudah dilakukan, banyak sekali yang sudah menggunakan sistem itu. Di beberapa jalan tol sudah dilakukan seperti itu," katanya.