Biaya Investasi Dihemat, Harga Gas Tiung Biru Lebih Murah

Biaya Investasi Dihemat, Harga Gas Tiung Biru Lebih Murah

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 04 Jan 2019 18:07 WIB
Foto: Hendra Kusuma
Bojonegoro - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) berhasil melakukan efisiensi capital expenditure (capex) lapangan gas Jamabaran-Tiung Biru (JTB) sekitar US$ 653 juta menjadi US$ 1,547 miliar dari yang semula US$ 2,2 miliar.

Direktur Utama PEPC Jamsaton Nababan mengatakan, efisiensi capex dilakukan demi harga jual gas dari lapangan JTB di Bojonegoro, Jawa Timur kompetitif.

"Jadi semata-mata supaya harga gas itu murah dan bisa terjangkau oleh buyers," kata Jamsaton usai acara pencanagan perdana EPC GPF di lapangan gas JTB, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (4/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Jamsaton menceritakan, produksi kotor gas di lapangan JTB adalah 330 MMSCFD. Di mana, dari total produksi tesebut sales gas hanya sebesar 192 MMSCFD dan sisanya adalah CO2.

Dari 192 MMSCFD, kata Jamsaton, PEPC sudah sepakat menjual gas tersebut kepada PT PLN (Persero) dengan harga US$ 6,7 per MMBTU.

"Di sini kan PLN menguasai hajat hidup orang banyak juga, kalau angka pertama itu harga gasnya US$ 8 dengan eksalasi 2% per tahun, jadi harga gas ini tidak menarik untuk para industri, PLN, maupun Pupuk, sehingga satu-satunya cara menurunkan capex," kata Jamsaton.

"Ya sehingga menurunkan sekitar 500 juta harga jual gasnya sekarang US$ 6,7 per MMBTU di JTB, nanti ada biaya toll fee ke Gresik yang sekitar 0,90 sent menjadi US$ 7,6 per MMBTU, itulah tujuan utama," sambungnya.


Sementara itu, Direktur Hulu PT Pertamina (Persero), Dharmawan H Samsu mengatakan penurunan capex pengembangan gas JTB demi mengejar keekonomisan harga.

"Agar bisa mengakomodir kebutuhan, agar harga gas itu bisa kompetitif, bisa diterima industri," kata Samsu.

Dia juga bilang, efisiensi capex juga tidak mengubah kualitas gas yang dijual, serta tidak mengorbankan faktor keselamatan dalam pengoperasiannya. (hek/dna)

Hide Ads