Mampukah Dolar AS Bertahan di Level Rp 13.000-an?

Mampukah Dolar AS Bertahan di Level Rp 13.000-an?

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 07 Jan 2019 12:44 WIB
Ilustrasi/Foto: Pradita Utama
Jakarta - Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali berlanjut. Pada pukul 12.25 WIB dolar AS sudah mencapai Rp 14.015. Lalu bisakah penguatan terus berlanjut hingga mencapai Rp 13.000an?

Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali menilai, penguatan rupiah disebabkan sinyal yang disampaikan Bank Sentral AS, The Fed yang akan lebih berhati-hati dalam menaikkan suku bunga acuannya tahun ini. Sehingga dolar AS cenderung ditinggalkan oleh para investor.

Sementara dari dalam negeri belum ada yang signifikan untuk menopang penguatan rupiah. Pemerintah masih fokus menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur, sehingga kebutuhan impor bahan baku masih besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih butuh impor untuk bahan dasar juga. Tidak banyak perubahan," ujarnya saat dihubungi detikFinance, Senin (7/1/2018).


Meski begitu menurut Frederik, bisa saja penguatan rupiah berlanjut hingga ke level Rp 13.000-an. Namun jika itu terjadi, dia yakin level itu tidak bertahan lama.

Sebab menurutnya faktor eksternal masih banyak menghantui di 2019 ini. Salah satunya kebijakan dari bank sentral Eropa (ECB) yang bisa saja ikut mempengaruhi kondisi moneter global.

"Di saat itu bisa saja ada perubahan kebijakan ECB yang mempengaruhi kondisi moneter global," tambahnya.


Selain itu, tambah Frederik, pada akhir tahun nanti AS akan ada persiapan pemilu untuk tahun 2020. Kondisi itu akan mendorong ketidakpastian global yang lebih besar.

"Hal-hal itu yang akan memberikan volatilitas pergerakan nilai tukar rupiah. Jadi bisa saja ekstrim sampai ke Rp 13.000 tapi tidak bisa sustain jangka panjang dan juga sebaliknya," tutupnya. (das/ara)

Hide Ads