Seperti diketahui, dalam pilpres nanti pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amien akan bertarung melawan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperebutkan kursi presiden dan wakil presiden.
"Kita lihat dari sisi ekonomi konsumsi 5,2%, social spending, bujet sudah diketok. Spending dari K/L (Kementerian/Lembaga) dengan bujet yang sekarang dengan 1,8% dari defisit itu sebenarnya relatif lebih limited. Yang sekarang itu, beyond yang untuk belanja pegawai, belanja untuk segala macam dilihat dari postur APBN enggak terlalu besar," ujar Perry dalam diskusi bersama pemimpin redaksi media di Gedung BI, Senin malam (7/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, apabila ada ketidakpastian dari kebijakan baru tentu saja investor akan menunggu sampai ada kepastian.
"Itu barangkali mungkin pengaruhnya lebih kepada pola investasinya," tutur Perry. (hns/idn)