Menurut Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro di daerah Jawa Barat terdapat banyak jalur kereta yang saat ini tidak dioperasikan atau mati. Dari situ, muncul wacana untuk menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta termasuk ke Pangandaran.
Ia menilai, reaktivasi jalur kereta tersebut akan meningkatkan potensi daerah. Sebab, Jawa Barat memiliki potensi pariwisata alam yang besar bila dikembangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti, Garut itu kerajinan kulit terkenal. Kemudian hasil susu, kambing, tak lupa dodol itu kalau bisa dengan mudahnya diangkut dari Garut-Bandung-Jakarta itu kan luar biasa," sambung dia.
Selain itu, kata Edi, potensi pariwisata di daerah tersebut juga dinilai besar. Sebab, terdapat pemandangan serta ikon bersejarah seperti terowongan yang dibangun di zaman Belanda.
"Satu lagi, menuju ke Pangandaran itu luar biasa, itu cantik sekali pemandangannya dan jalur kereta api itu juga bisa dinikmati sebagai fasilitas pariwisata," paparnya.
"Menuju Pangandaran ada 4 terowongan, yang mana salah satu terowongan terpanjang di Indonesia terowongan Wilhelmina itu 1 km lebih. Itu menambah indah pemandangan kalau mau dharma wisata," ungkap dia.
Sementara itu, PT KAI meluncurkan KA Pangandaran pada 2 Januari 2018. KA tersebut memiliki relasi Stasiun Gambir hingga Stasiun Bandar.
Simak juga video 'Wawancara Eksklusif Dirut KAI: Menghidupkan Rel Mati':