Ekspor migas sendiri naik 27,34%. Sementara ekspor non migas turun 8,15%. Yang membuat turun antara lain komoditas HS26, lalu bahan bakar mineral, besi dan baja.
"Kalau kita lacak nilai ekspor minyak mentah turun 16,77%. Hasil minyaknya juga turun tapi nilai gas naik 51,57%," kata Kepala BPS Suharyanto di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (15/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari November 2018 harga ICP adalah US$ 62,98 per barel dan Desember 2018 turun menjadi US$ 54,81 per barel.
Sementara komoditas non migas ada yang turun ada yang naik. Yang naik adalah minyak kernel, karet, perak, dan emas, dan yang turun nikel dan minyak kelapa sawit.
Dengan demikian total ekspor Desember dibanding 2017 secara year on year tercatat turun 4,62%.
Baca juga: Apa Kabar Rencana RI Dagang Tanpa Dolar AS? |