"Ya sebetulnya mereka teriak teriak juga, mereka kan kesulitan keuangan," kata dia saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Apalagi, kata dia harga avtur yang dijual Pertamina untuk maskapai penerbangan domestik lebih mahal dibandingkan untuk penerbangan internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya perbedaan harga ini berpengaruh cukup signifikan terhadap beban perusahaan.
"Ya perbedaan itu berdampak cukup signifikan. Kan biaya avtur ini sekitar 40%-45% dari biaya operasi pesawat per jam. Sedangkan margin perusahaan penerbangan ini hanya sekitar 3-4%. Kalau bisa punya margin 4% itu sudah hebat," paparnya.
Diharapkan antara perusahaan maskapai dan Pertamina bisa mencari jalan keluar dan bersepakat agar harga avtur untuk penerbangan domestik lebih murah.
"Output-nya ya ini ada kesepahaman lah supaya jangan dibedakan. Kan kalau dibedakan susah. Minimal sama murahnya, jangan lebih mahal gitu kan," tambahnya.