Fahri juga menyinggung beberapa pembangunan yang menggunakan utang. Menurut Fahri, pemerintah ugal-ugalan dalam pembangunan.
"Itu bagian dari skandal berutang. Kita bisa bilang managable utangnya, tapi setiap utang itu harus dijelaskan ke rakyat, utang itulah yang kita nggak tahu berapa banyak tiba-tiba ugal-ugalan bangun apa yang tidak dijanjikan," kata Fahri, di acara Diskusi "Divestasi Freeport: Indonesia Untung Atau Buntung?" di Hotel Gren Alea, Jakarta, Rabu (16/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahri pun mengatakan bahwa perilaku mewariskan utang itu tidak etis. Menurut dia, pada akhirnya rakyat lah yang akan dibebani utang.
"Nggak etis juga berutang banyak untuk dibebankan ke pemerintahan yang akan datang. Ini yang nanti nanggung bebannya kan rakyat, setiap bayi lahir punya utang Rp 13 juta, itu kan tidak bermoral," kata Fahri.
Fahri juga menyindir beberapa pujian yang didapatkan pemerintah dari luar negeri. Dia pun menyindir pejabat yang mendapatkan gelar.
"Kalau ada pujian dari luar udah lah, mereka utang-utang doang tuh. Makanya jangan percaya pejabatnya dikasih award-award, itu caranya tipu tipu dari luar kan," kata Fahri.