Petani cabai di Desa Kaliajir, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara Zaenal Arifin mengatakan harga cabai di tingkat petani terus turun, bahkan dengan harga jual saat ini belum cukup untuk menutup biaya produksi hingga panen.
Sebagai informasi, sentra tanaman cabai di Kabupaten Banjarnegara berada di Desa Pejawaran, Kutawuluh, Kaliajir, dan Pucungbedug.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar warga di desa Zaenal mengandalkan penjualan cabai untuk kebutuhan sehari-hari. Sekitar 300 hektar lebih lahan yang ditanami cabai di desanya.
"Minimal dari petani bisa menjual cabai seharga Rp 15.000/kg. Kalau harga itu sudah bisa mengganti biaya produksi, tetapi kalau di bawahnya memang belum cukup," ujar Zaenal.
Dia mengatakan hingga saat ini belum ada PNS yang datang langsung ke petani untuk membeli cabai. Sebelumnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merilis surat edaran yang meminta seluruh PNS Jawa Tengah membeli cabai petani.
"Sampai sekarang belum ada yang datang ke sini untuk membeli cabai langsung ke petani," ujarnya.
Senada, Aji, salah satu petani cabai di Desa Pucungbedug, Kecamatan Purwanegara juga menuturkan anjloknya harga menyebabkan petani rugi karena hasil panen tidak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan.
"Teman-treman saya putus asa, mereka membiarkan hasil panennya membusuk di pohon," tuturnya. (hns/hns)