Emiten Ini Impor 20.000 Ekor Sapi Bakalan dari Australia

Emiten Ini Impor 20.000 Ekor Sapi Bakalan dari Australia

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 17 Jan 2019 18:54 WIB
Foto: Hakim Ghani
Jakarta - Setelah resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) kini siapkan 20.000 ekor sapi untuk pasar domestik.

Langkah tersebut direalisasikan perseroan dengan menandatangani MOU dengan pihak pemasok sapi Bakalan asal Australia, International Livestock Exports Pty Ltd. Melalui kerja sama itu mulai Januari 2019, BEEF resmi akan memasok 20.000 ekor sapi jenis Bakalan ke pasar domestik di sepanjang tahun ini.

"Kami mencari partner kerja sama jangka panjang dan PT Estika Tata Tiara, Tbk merupakan partner yang sesuai kriteria kami," kata Managing Director International Livestock Exports Pty Ltd Michael A. Stanton dalam keterangan tertulis, Kamis (17/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Michael menambahkan bahwa pihaknya akan memasok 20.000 sapi Bakalan melalui jalur laut menuju Pelabuhan Tanjung Priok, sebelum ditempatkan di peternakan perusahaan yang biasa disebut KIBIF itu yang berlokasi di Subang, Jawa Barat.

Sementara itu, Direktur Operasional PT Estika Tata Tiara Tbk, Maulana Malik Joesoef, memaparkan bahwa pembelian 20.000 ekor sapi Bakalan tersebut akan dilakukan secara bertahap di sepanjang tahun 2019. Hal ini karena usaha penggemukan sapi potong (feedlot), menurutnya, memiliki siklus 3-4 bulan sebelum dipotong atau dijual ke pembeli domestik.

"20,000 ekor untuk tahun ini, kerja sama ini juga akan kami tinjau kembali untuk tahun-tahun berikutnya, tergantung permintaan dan kebutuhan," ujarnya.

Yustinus Sadmoko selaku Direktur Utama PT Estika Tata Tiara Tbk menyampaikan bahwa langkah ini merupakan salah satu bentuk komitmen KIBIF yang menggunakan 45% dari perolehan dana IPO sebesar 128 Milliar, untuk keperluan pengadaan bahan baku sapi hidup.

Untuk diketahui, PT. Estika Tata Tiara, Tbk mengalokasikan 45% dana yang diperoleh dari IPO untuk keperluan pengadaan bahan baku sapi hidup. Selain itu, 25% dialokasikan untuk pembelian barang dagangan. Sisanya, sekitar 30% dialokasikan untuk investasi penambahan kapasitas produksi perseroan. (das/zlf)

Hide Ads