Pada Desember 2011, VietJet resmi diluncurkan sebagai maskapai bertarif murah atau low cost carrier (LCC). Kehadirannya itu bisa menjadi pesaing maskapai nasional yang sudah eksis terlebih dahulu.
Melansir Forbes, Jumat (18/1/2019). Nguyen Thi Phuong Thao menajdi sosok wanita berada di balik peluncuran maskapai yang terkenal dengan pramugari berbikini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberhasilan maskapai berbikini ini juga menjadikan Nguyen sebagai miliuner wanita di Asia Tenggara dan salah satu dari dua wanita miliuner asal Vietnam.
Wanita berusia 46 tahun memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 1,2 miliar, bahkan harta tersebut diprediksi bertambah menjadi sekitar US$ 1,7 miliar. Kekayaan pemiliki maskapai berbikini ini juga menjadikan dirinya masuk ke dalam 56 wanita terkaya versi Forbes.
Untuk mencapai kesuksesannya, Nguyen memulainya dengan belajar ilmu ekonomi dan keuangan di Soviet Rusia pada 1980-an. Pada saat itu juga dirinya memulai berbisnis perdagangan komoditas di Eropa Timur dan Asia. Setalah satu dekade lalu dirinya kembali ke Vietna, dan memulai investasi di perbankan, sebelum beralih ke properti di Vietnam Tengah.
Ide peluncuran maskapai VietJet diambil dari fenomena meningkatnya permintaan perjalanan udara di Vietnam meningkat.
"Saya selalu memiliki tujuan besar dam transaksi besar, saya tidak pernah melakukan apapun dalam skala kecil. Ketika orang-orang berdagang satu kontainer, saya sudah memperdagangkan ratusan kontainer," kata Nguyen.
![]() |
Keberanian Nguyen meluncurkan VietJet juga berdasarkan penelitian terhadap model bisnis yang diterapkan para maskapai bermodal terbatas, seperti Southwest, Ryan Air, dan AirAsia.
Baru pada tahun 2007, Nguyen berhasil mendapat lisensi untuk memulai bisnis VietJet. Peluncuran maskapai berbikini ini pun menuai banyak masalah, seperti pada 2010 yang ingin bekerjasama pendanaan dengan AirAsia namun gagal, sampai pada akhirnya Nguyen bersama suaminya Nguyen Thanh Hung meluncurkan pada 2011 dan tercatat sebagai pemegang saham mayoritas.
VietJet pun berhasil tumbuh pesat, salah satunya strateginya adalah menampilkan iklan kontroversial yang menampilkan pramugari berpakaian bikini.
Sekarang, maskapai VietJet mengoperasikan 47 pesawat dan menawarkan 300 penerbangan dalam satu hari yang terdiri dari 63 rute domestik dan puluhan rute internasional. Paska go public, saham perusahaan naik 47%, dan lebih dari 35 juta penumpang telah berhasil diterbangkan. Bahkan dirinya belum lama ini telah memesan lebih dari 200 pesawat senilai US$ 23 miliar ke Airbus dan Boeing.
Nguyen mengaku, kesuksesan yang telah diraihnya sampai sekarang karena masalah insting. Sekarang, dirinya memiliki rencan yang lebih besar dengan menjadikan VietJet menjadi maskapai penerbangan internasional.
(hek/ang)