PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR), anak usaha PT Waskita Toll Road menyatakan kerusakan yang terjadi pada kemiringan/kelandaian (slope) jalan tol diakibatkan curah hujan yang tinggi dan membuat air meluap hingga menggerus jalan.
Retaknya jalan tol ini sendiri terjadi pada 16 Januari lalu. Keretakan terjadi di satu Titik Ruas jalan Tol Pemalang Batang tepatnya di KM 321 jalur A.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retak Akibat Curah Hujan Tinggi
Foto: Robby Bernardi/detikcom
|
"Perbaikan sementara telah dilakukan untuk mengamankan pengguna jalan Tol dan jalan warga Desa Kelangdepok akibat peristiwa tersebut," jelas pihak pengelola.
Pihak Pemalang Batang Toll Road masih melakukan perbaikan sementara untuk bisa mengamankan pengguna jalan tol dan warga yang tinggal di dekat tol.
"Schedule perbaikan permanen selama enam hari kerja," jelas pengelola.
Belum Bisa Diperbaiki
Foto: Robby Bernardi/detikcom
|
"Kalau kondisi masih hujan belum bisa dilakukan perbaikan. Jadi sementara memperlancar drain-nya dulu agar nggak tergerus tambahan," kata Herwidiakto kepada detikFinance.
Nantinya, penanganan permanen akan segera dilakukan setelah cuaca membaik. Penanganan meliputi pembersihan area pekerjaan, dan penimbunan rounding dengan material tanah dengan pemadatan.
Selain itu, pihak pengelola nantinya juga akan membuat saluran dan memperbesar dimensi inlet dan pembongkaran aspal yang retak lalu pengaspalan kembali.
Masih Bisa Dilewati
Foto: Robby Bernardi/detikcom
|
Direktur Utama Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan tidak dilakukan penutupan terhadap ruas tol tersebut. Sebab, titik keretakan tak mengganggu badan jalan, hanya bahu jalan yang terdampak.
"Tidak ditutup (jalannya). Kan yang tergerus di rounding abutment-nya. Berarti bahu jalannya aja pasti ada yang terdampak turun," kata Herwidiakto kepada detikFinance.
Oleh karena itu, kata Herwidiakto, ruas jalan tol tersebut masih dapat dilalui, walaupun hanya dua lajur. Sedangkan untuk bahu jalan diberi pembatas agar tak dilewati kendaraan.
"Makanya dua lajur tetap bisa dilalui. Hanya dipakai cone-cone supaya tidak lewat bahu jalan yang turun," tuturnya.
Herwidiakto mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan penanganan sementara agar tak terjadi kerusakan tambahan.
"Pengamanan bawah sudah dilakukan supaya tidak ada gerusan lagi. Masih penanganan darurat. Yang retak diisi mortar dulu supaya tidak kemasukan air. Terus lereng bawah ditutup terpal, penanganan sementara sebelum perbaikan," tuturnya.
Halaman 2 dari 4