Harga Jagung Mahal, Peternak Kurangi Produksi Telur dan Ayam

Harga Jagung Mahal, Peternak Kurangi Produksi Telur dan Ayam

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Senin, 21 Jan 2019 12:08 WIB
Foto: Robby Bernardi/detikcom
Jakarta - Harga jagung yang terus meningkat membuat peternak ayam terus merugi. Akibat hal itu, peternak pun mengurangi jumlah ternaknya dan berakibat pada berkurangnya volume produksi.

Menurut Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar), Singgih Januratmoko saat ini biaya produksi untuk telur dan daging ayam berada di kisaran Rp 18.000. Namun harga jual justru di angka Rp 19.000 hingga Rp 20.000.

Akibatnya, peternak mesti menanggung kerugian hingga Rp 1.000 per produksi telur atau ayam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Telur sekarang Rp 18.000 hingga Rp 19.000 per kg (harga jual) kalau daging ayam juga Rp 18.000. Nah biaya produksinya Rp 18.000. Jadi ada rugi Rp 1.000 lah," jelas dia saat berbincang dengan detikFinance melalui sambungan telpon, Senin (21/1/2019).




Singgih mengungkapkan untuk menutupi kerugian tersebut, akhirnya peternak mengurangi anak ayam atau DOC yang masuk ke dalam kandang. Selain itu juga mengurangi jumlah ayam yang mesti dirawat.

"Untuk menutupi kerugian itu kita mengurangi DOC ke kandang dan untuk ayam layer, ayam potong itu kita akhir, dijual pokoknya," tegas dia.




Sementara itu, ia berharap agar harga jagung sebagai bahan baku utama pakan bisa membaik. Dengan begitu, biaya produksi bisa berkurang dan tidak menimbulkan kerugian.

"Semog minggu depan, jagung impor (masuk) jadi harapannya jagung impor sudah masuk, panen ada dan harga normal, harga ayam naik jadi peternak nggak merugi," pungkasnya. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads