"Kami bersama Tim Penilai Pelepasan Varietas Tanaman Pangan memutuskan sebanyak tujuh galur harapan atau calon varietas dinyatakan lulus atau memenuhi syarat untuk segera diluncurkan," jelas Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Priatna Sasmita dalam keterangan tertulis, Rabu (23/1/2019).
Priatna mengatakan, ketujuh calon varietas yang dinyatakan lulus adalah lima varietas padi tipe khusus dan dua varietas untuk lahan tadah hujan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Varietas kedua, lanjutnya, merupakan beras merah aromatik bernama padi merah beraroma memiliki teksur sedang (Pamera) dengan potensi hasil hingga 11,33 ton per hektare. Ketiga adalah padi beras merah bernama varietas padi merah memiliki tekstur pulen (Panelen) dengan potensi hasil 11,91 ton per hektare.
Lebih lanjut Priatna mengatakan Kementan juga berhasil menghasilkan varietas padi tipe khusus bernama beras hitam dengan tekstur pulen (Jeliteng) memiliki potensi hasil 9,87 ton per hektare, dan varietas padi padi ketan putih (Paketih) yang memiliki potensi hasil 9,46 ton per hektare.
Menurutnya beragamnya varietas baru sangat berguna bagi pertanian. Varietas-varietas yang telah dirilis menjadi sumber daya genetik yang dapat dijadikan pilihan bagi petani dalam menentukan varietas yang cocok untuk wilayahnya.
"Hari ini kita juga tetapkan dua calon varietas padi unggul baru tadah hujan dengan nama Inpari GSR Rainfed dan Kaligung, dan besok kita akan lanjutkan sidang untuk set usulan padi hibrida, potensi hasil tinggi, dan padi fungsional," terangnya.
Ia pun mengatakan ketersediaan varietas-varietas yang dapat menjadi pilihan, memudahkan petani untuk melakukan pergiliran varietas. Semakin banyak varietas yang berdaya hasil tinggi dan adaptasinya luas dapat memudahkan diseminasi varietas, terutama untuk menunjang program pemerintah mewujudkan swasembada pangan dan kesejahteraan petani.