Kedua menteri sektor ekonomi ini pun sepakat menyebutkan bahwa utang pemerintah yang mencapai ribuan triliun itu masih aman jika mengacu aturan yang ada.
Perhitungan utang selama ini dilihat dari besarannya terhadap produk domestik bruto (PDB). Berdasarkan UU Keuangan Negara no 17/2003 Pasal 12 ayat (3) bahwa defisit anggaran dimaksud dibatasi maksimal 3% PDB. Jumlah pinjaman dibatasi maksimal 60% dari PDB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga, kata Darmin, total utang pemerintah yang tercatat saat ini masih sehat, jika berdasarkan hitungan yang sudah ada.
Berikut rangkuman penjelasannya:
Utang Pemerintah Sudah Dibahas Bersama DPR
Foto: Lamhot Aritonang
|
Sejak tahun 2014 sampai 2018, terjadi pertambahan utang yang cukup tinggi. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa peningkatan jumlah utang dari tahun ke tahun sudah dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Kan kalau kita lihat instrumen utang dari sisi APBN, pertama dari mekanisme perundangan dibahas secara sangat luas di DPR. Jadi di sana tidak ditentukan sendiri," kata Sri Mulyani di Komplek Istana, Jakarta Pusat, Rabu (23/1/2019).
Dalam setiap pembahasan antara pemerintah dengan DPR, juga didiskusikan mengenai program apa saja yang akan dilakukan oleh pemerintah setiap tahunnya. Oleh karena itu, ada kesepakatan atau diputuskan belanja negara setiap tahunnya seberapa besar.
Dengan demikian, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini meminta kepada seluruh masyarakat untuk melihat persoalan utang pemerintah secara satu kesatuan.
Pemerintah Tidak Ugal-ugalan
Foto: Hendra Kusuma/detikFinance
|
Meski jauh di bawah batasan, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun mengaku bahwa pemerintah tidak serta merta bebas menarik utang. Akan tetapi tetap berhati-hati dan bertanggung jawab.
"Poin saya, utang adalah alat yang kami gunakan secara hati-hati dengan bertanggung jawab, dibicarakan secara transparan, bukan ujug-ujug, tidak ugal-ugalan," ungkap dia.
Utang Pemerintah Masih Normal
Foto: Puti Aini Yasmin/detikcom
|
"Angkanya, itu kita masih dalam rangeyang menurut ukuran dunia itu masih istilahnya mungkin lebih pas masih dalam range normal," kata Darmin di Komplek Istana, Jakarta Pusat, Rabu (23/1/2019).
Jika mengacu pada batasan yang ada, kata Darmin, total utang pemerintah yang tercatat saat ini masih sehat, jika berdasarkan hitungan yang sudah ada.
"Ya masih. karena hitung-hitungannya ada," jelas Darmin.
Apalagi, utang yang telah ditarik pemerintah digunakan untuk hal-hal yang bersifat produktif, bukan konsumtif. Seperti pembangunan jalan, pelabuhan, hingga waduk.
Negara Maju Punya Utang Lebih Banyak
Foto: Danang Sugianto/detikcom
|
"Banyak negara maju yang punya utang lebih banyak," kata Sri Mulyani di kantornya, Rabu (23/1/2019).
Negara-negara emerging market seperti Indonesia pun menurut Sri Mulyani banyak yang utangnya lebih besar dari Indonesia.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan, utang masih dalam kategori aman selama di bawah 60% dari PDB/GDP. Sementara pemerintah mampu menjaga utang di kisaran 30% dari GDP.
Halaman 2 dari 5