Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku akan menjaga tingkat konsumsi rumah tangga agar ekonomi Indonesia tetap terjaga dan tidak terdampak dalam dari ketidakpastian global.
"Kan presiden memang fokusnya seperti itu, karena antisipasi dari dengan pertumbuhan ekonomi dunia melemah itu kan berarti eksternal force atau sumber pertumbuhan yang berasal dari eksternalnya diperkirakan akan melemah, ekspor impor dalam hal ini," kata Sri Mulyani di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Kamis (24/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita harus konsentrasi terhadap domestic demand kita, domestic demand kita terdiri dari konsumsi, investasi dan pemerintah," tambahnya.
Strategi untuk menjaga konsumsi rumah tangga tetap terjaga, Sri Mulyani mengaku akan menjaga daya belinya melalui stabilitas harga komoditas pangan inti.
"Makanya jumlah stok pangan itu menjadi sangat penting dalam situasi di mana sering terjadi ketidakpastian musim seperti bencana tanah longsor, banjir. Stok itu harus ada di berbagai tempat supaya tetap jaga stabilitas," ujar dia.
Selanjutnya, pemerintah juga akan terus menjaga iklim investasi tanah air melalui beberapa program kemudahan berusaha. Salah satunya penerapan online single submission (OSS) yang mempermudah arus modal masuk Indonesia.
"Meskipun demikian kita tidak berarti melupakan ekspor, justru ekspor penting," ungkap Wanita yang akrab disapa Ani. (hek/ara)