Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menginginkan, beroperasinya pasar ikan modern ini dapat meningkatkan minat orang Indonesia untuk makan ikan. Pasalnya pasar ikan modern ini akan meninggalkan kesan kumuh dan jorok seperti pasar ikan pada umumnya sehingga akan menarik minat orang untuk lebih sering datang ke pasar, khususnya membeli ikan.
"Saya mau bikin Tsukiji di Indonesia supaya pasar ikan tertib dan jauh dari mafia serta kesan kumuh. Kita ingin kapal-kapal di sini tertib bongkar muat kemudian industri tertib. Pemerintah harus bisa mendapatkan pemasukan memadai dan menjadi aktivitas ekonomi perdagangan Muara Baru baik," kata Susi pada 2016 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada saat peletakan batu pertama pembangunan PIM bahkan mengatakan pasar ini harus bersih dan sama sekali berbeda dengan yang sudah-sudah. Dia ingin PIM Muara Baru dapat sejajar dengan pasar ikan di luar negeri.
"Bu Susi kalau ada bau di pasar ini ditenggelamkan saja, Bu Susi. Mudah-mudahan pasar ini jadi contoh. Di mana interaksi, seringkali hilang dalam ekonomi, makin hari ekonomis tapi jarang ada komunikasi," katanya pada waktu itu.
Sama seperti Tsukiji Fish Market di Jepang, PIM Muara Baru juga digadang-gadang menjadi destinasi wisata baru di Jakarta. Di pasar ini, akan hadir pula pusat wisata kuliner perikanan yang berlokasi di lantai dua gedung.
Namun realita menuju mimpi tersebut tampaknya akan sulit terwujud. Akses menuju PIM Muara Baru terbatas lantaran jalannya sempit. Pantauan detikFinance, jalan sepanjang 5,1 km dari Stasiun Kota menuju lokasi pasar hanya memiliki lebar yang cukup dilewati dua minibus bolak-balik.
Padahal, lokasi pasar yang dekat dengan Pelabuhan Perikanan Samudera sangat potensial untuk dikembangkan jadi sentra perikanan nasional. Namun, sempitnya jalan bisa membuat pergerakan kendaraan jadi sulit, apa lagi harus berjibaku dengan truk pengangkut ikan yang membuat ruas jalan terasa semakin sumpek.
Kondisi jalan akses pun banyak yang rusak sehingga kelancaran perjalanan juga terhambat.
Akses menuju lokasi memang menjadi satu perhatian bagi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) selaku pemilik proyek. Selain jalan akses, moda transportasi yang nyaman menuju pelabuhan juga perlu jadi perhatian.
"Akses transportasi juga perlu untuk mendukung. Saya berharap juga ada direct akses lewat tol kalau sudah jadi kawasan yang terintegrasi. Karena kan kita ada wisatanya, ada kulinernya yang kita harapkan bisa mendorong peningkatan pariwisata," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Rifky Effendi Hardijanto Senin (28/1) lalu.
Sebagai informasi, PIM Muara Baru yang direvitalisasi saat ini berlokasi di Jalan Muara Baru Raya, Kawasan PPS Nizam Zachman, Jakarta Utara. Pasar ikan lama terdiri dari pedagang ikan yang menempati 992 unit lapak, 70 unit pengepakan ikan dan 1 unit agen es.
Jumlah penjual ikan tercatat sebanyak 3.333 orang. Sedangkan volume distribusi dan pemasaran ikan rata-rata per hari mencapai 406.390 kg, dengan volume ikan harian masuk pasar ikan saat ini 120.000 kg/hari.
Pasar beroperasi setiap hari mulai pukul 16.00 - 24.00 WIB. Di pasar yang baru tersebut, jumlah lapak/kios bertambah menjadi 892 kios basah dan 155 kios kering. (eds/dna)