Prabowo mengeluarkan pernyataan ini karena menurutnya utang saat ini menumpuk. Merespons isu utang yang kini hangat, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ikut buka suara.
Dia menegaskan di setiap pemerintahan pasti punya utang dengan proporsi tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, selama utang dipakai untuk membiayai pembangunan dan bisa dibayar, bukan sesuatu yang perlu dipermasalahkan.
"Utang itu selama bisa dibayar dan tingkat suku bunganya bisa direprofiling, diturunkan, itu saya rasa tetap bagus dan itu biasa selama kita tahu bahwa utang itu dipakai untuk pembangunan bukan untuk operating expenses kalau istilah di korporasinya. Semua negara berutang, tidak hanya Indonesia. Negara2 lain pun berutang," ujar Ketua Umum Partai Golkar itu.
Sebelumnya, Prabowo Subianto, capres nomor urut 02, mengkritik keras pemerintah soal utang. Menurut Prabowo, utang pemerintah saat ini menumpuk terus.
Bahkan, Prabowo menegaskan jangan lagi ada penyebutan Menteri Keuangan (Menkeu), melainkan diganti jadi Menteri Pencetak Utang.
"Kalau menurut saya, jangan disebut lagilah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang. Bangga untuk utang, yang suruh bayar orang lain," ujar Prabowo dalam acara dukungan alumni perguruan tinggi di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2019). (hns/fdl)